jpnn.com - MANOKWARI - Peletakan batu pertama pembangunan perkeretaapian di Provinsi Papua Barat molor. Padahal sebelumnya, Presiden Joko Widodo pada sejumlah kesempatan menyatakan, groundbreaking pembangunan rel kereta api di daerah ini sudah bisa dimulai semester II tahun 2016.
Wakil Gubernur Papua Barat, Irene Manibuy menyatakan, groundbreaking perkeretaapian telah molor dari rencana semula. Salah satu penyebab utama masalah penyediaan lahan. Rencananya perkeretaapian akan dimulai dari Kota Sorong. “Memang ini agak molor, ” ujarnya seperti dikutip dari Cenderawasih Pos, Kamis (28/7).
BACA JUGA: Anak Punk di Pantura Terjaring Razia, Beginilah Jadinya....
Wagub terus meminta Dinas Perhubungan agar tak henti-hentinya membangun komunikasi dengan Pemerintah Kota Sorong. Sedangkan Dirjen Perkeretaapian juga meminta perkembangan dari Pemprov Papua Barat untuk pembebasan lahan.
Irene mengatakan, pada prinsipnya pemerintah pusat lewat Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan siap mengalokasikan dana untuk pembebasan lahan serta pembangunannya. Tinggal menunggu tindaklanjut dari pemerintah Kota Sorong untuk melaporkan harga dasar tanah yang akan dibebaskan.
BACA JUGA: Pertaruhkan Nyawa, Petugas PLN Bikin Keluarga Cemas
Pemprov Papua Barat lanjut Wagub, telah meminta kepada Wali Kota Sorong agar secepatnya menyampaikan harga dasar lahan per meter. “Sehingga bisa dilakukan pembebasan lahan untuk kepentingan percepatan groundbreaking," tandas Irene. (lm/adk/jpnn)
BACA JUGA: Berkat Produk Lokal, 3 KKKS Jatim Raih Penghargaan
BACA ARTIKEL LAINNYA... CEO Markplus Sarankan Pangkalpinang Garap Turis Tiongkok
Redaktur : Tim Redaksi