jpnn.com - TIMIKA - Perang antarwarga di Kwamki Narama, Mimika, Papua membuat warga setempat yang sudah bosan dengan perang, mengungsi.
Mereka idak mau terlibat dengan segala bentuk pertikaian dan ingin hidup aman. Untuk itu, warga pengungsi pun meminta dibangunkan lokasi permukiman baru untuk mereka.
BACA JUGA: Pak Jokowi, Groundbreaking Perkeretaapian di Papua Barat Molor
“Kami sudah tidak mau lagi kembali rumah kami. Keluarga kami hancur semua. Kami minta permukiman baru,” ujar Tupenius Wenda kepada Radar Timika, saat ditemui di lokasi pengungsian Gereja GIDI Jemaat Getsemani, Kampung Karang Senang, SP 3, Rabu (27/6) kemarin.
Menurutnya, pemerintah daerah harus memperhatikan keluhan mereka karena selama ini mereka tinggal aman tidak ada masalah. Namun akibat konflik yang terjadi, mereka harus kehilangan harta benda, tempat berteduh dan juga keluarga.
BACA JUGA: Anak Punk di Pantura Terjaring Razia, Beginilah Jadinya....
Dia menjelaskan, kalau dihitung berdasarkan data yang disampaikan dalam pertemuan beberapa waktu lalu dengan bupati dan kapolda, bahwa sebanyak 15 rumah dibakar oleh musuh atau lawan mereka, sedangkan 40 rumah lainya dirusak.
Tidak hanya dirusak, barang dan harta benda juga dirusak bahkan dijarah hingga adanya korban jiwa. "Kami minta Pemda untuk siapkan tempat untuk kami, karena rumah kami hancur. Kami tidak punya tempat tinggal, jadi kami berteduh di gereja ini. Kami mengharapkan uluran tangan dari pemerintah daerah," katanya. (rex/adk/jpnn)
BACA JUGA: Pertaruhkan Nyawa, Petugas PLN Bikin Keluarga Cemas
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berkat Produk Lokal, 3 KKKS Jatim Raih Penghargaan
Redaktur : Tim Redaksi