jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR Rudi Hartono Bangun menegaskan bahwa pengamanan data perbankan, terutama nasabah sangat penting.
Penegasan ini disampaikan Rudi Hartono Bangun langsung kepada Direktur Utama (Dirut) BNI Royke Tumilaar dan Dirut BTN Nixon LP Napitupulu saat rapat dengan pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (8/7/2024).
BACA JUGA: Senator Terpilih Ini Minta Sanksi Hukum Kepada Hacker Dipertegas Dalam UU PDP
Peretasan Pusat Data Nasional (PDN) yang terjadi belum lama ini, lanjut wakil rakyat dari daerah pemilihan Sumatra Utara (Sumut) III ini telah berimbas pada semua layanan publik pemerintah.
Rudi Hartono pun mengingatkan jajaran Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN), baik Bank Nasional Indonesia, (BNI), dan Bank Tabungan negara, (BTN) untuk memperkuat pengamanan aplikasi perbankan dan meningkatkan kewaspadaan terkait kejahatan siber, khususnya pembobolan data perbankan.
BACA JUGA: Dunia Hari Ini: Australia Umumkan Nama Hacker Asal Rusia yang Lakukan Serangan
“Pengamanan aplikasi harus segera diperkuat dan bagaimana SDM (sumber daya manusia) perbankan ini mengantisipasi serangan hackers. Sebab peretasan data itu sangat rawan,” tandas Rudi Hartono Bangun.
Rudi Hartono Bangun juga mempertanyakan strategi dari jajaran direksi BNI dan BTN yang membawahi teknologi informasi dalam menghadapi kejahatan siber (cyber crime).
BACA JUGA: Serang Prabowo, Anies Blak-blakan Sebut Kemenhan Jadi Kementerian yang Dibobol Hacker
Pasalnya, serangan hackers yang terjadi pada PDN berimbas pada layanan keimigrasian, yang sempat terganggu.
Bahkan, anggota Komisi VI DPR yang selalu vokal ini meminta penjelasan rinci terkait kinerja tim atau divisi teknologi dalam menjaga data transaksi perbankan agar tetap aman.
“Digitalisasi perbankan memang mempermudah nasabah, tapi tingkat keamanan data harus dijaga betul. Jadi, jangan sampai lengah, karena hacker juga makin canggih,” tegas Rudi Hartono Bangun kembali mengingatkan.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari