jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memerintahkan jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) untuk bersiap menghadapi musim kemarau ekstrem atau El Nino yang diperkirakan akan mencapai puncaknya Agustus mendatang.
Jajaran Kementan diminta mendampingi petani dan menyiapkan sumber pengairan, baik yang berasal dari sumur bor maupun aliran irigasi.
BACA JUGA: Mentan SYL Ajak Petani Milenial Jeneponto Gotong Royong Membangun Pertanian Modern
"Menghadapi musim kering ekstrem atau El Nino saya minta jajaran Kementan berada di lapangan membantu para petani yang kesulitan. Saya juga meminta persiapan dari semua daerah di seluruh Indonesia," kata Mentan SYL, Kamis (4/5).
Kementan juga terus mendorong para petani untuk mengikuti program asuransi usaha tani padi (AUTP).
BACA JUGA: Sesuai Kriteria Amien Rais, Mentan SYL Dinilai Cocok Jadi Cawapres Anies Baswedan
Kemudian mengerahkan gerakan mitigasi El Nino melalui penggunaan pompa air di wilayah-wilayah rentan kekeringan serta mendorong percepatan tanam dengan menggunakan varietas tahan kering, mekanisasi seperti penggunaan traktor roda 4 dan traktor roda 2.
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode itu menyebutkan tahun ini pihaknya juga akan mengalokasikan embung sebanyak 500 unit, perpompaan 629 unit, perpipaan 250 unit, dan RJIT 3.213 unit.
BACA JUGA: Buka Rakerwil Perhiptani Sulsel, Begini Harapan Mentan SYL ke Penyuluh Pertanian Lapangan
Sementara pada 2020-2022, Kementan telah mengalokasikan kegiatan irigasi peningkatan ketersediaan air RJIT sebanyak 11.866 unit, perpompaan 2.177 unit, perpipaan 439 unit, dan embung 1.531 unit.
"Seperti yang selalu saya sampaikan bahwa sintesa dalam menghadapi El Nino itu adalah membuat kelembagaan yang kuat dan bernilai ekonomi, termasuk di dalamnya menyiapkan teknologi dan mekanisasi," terangnya.
Selain itu, kata Mentan SYL, para petani juga bisa menggunakan akses kredit usaha rakyat atau KUR pertanian sebagai permodalan utama dalam meningkatkan produktivitas budidaya.
Menurut Mentan SYL, petani bisa memperbaiki lahan kering dengan membeli alsintan maupun mesin pencacah untuk panen.
"Kita harus memperkokoh kekuatan SDM kita melalui KUR. Kemudian memperkokoh produksi kita dengan benih unggul dan pengembangan pupuk organik," tegasnya.
Terakhir, Mentan SYL menyampaikan terima kasih atas kinerja jajaran Kementan yang sukses menyiapkan kebutuhan bahan pokok pangan selama Ramadan dan Lebaran.
Baginya, ketersediaan adalah hal yang paling penting, karena berkaitan dengan kesiapan negara dalam menghadapi krisis global.
"Tentu saya menyampaikan terima kasih kepada petani dan jajaran Kementan, karena terus bekerja mempersiapkan kebutuhan bahan pokok pangan selama Ramadan dan Lebaran," ucapnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) memastikan ketersediaan dan pasokan produksi pangan selama bulan puasa dan Lebaran dalam posisi aman alias mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Hal ini didorong panen raya yang terjadi di sejumlah sentra, di antaranya panen komoditas hortikultura dan panen raya padi yang terjadi di beberapa sentra produksi, seperti Karawang, Indramayu, Ngawi, Lamongan, Grobogan, Sragen dan daerah lainya. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi