Hadapi Ancaman Krisis Pangan, Kementan Targetkan Tambah Lahan Tanam 44.734 Ha di Jambi

Jumat, 16 Agustus 2024 – 20:44 WIB
Kementerian Pertanian mengambil langkah proaktif dengan program penambahan areal tanam dalam upaya menghadapi potensi krisis pangan akibat iklim ekstrem. Foto: Dokumentasi Humas Kementan

jpnn.com, JAMBI - Kementerian Pertanian (Kementan) mengambil langkah proaktif dengan program penambahan areal tanam dalam upaya menghadapi potensi krisis pangan akibat iklim ekstrem.

Penambahan areal tanam itu dilakukan melalui beragam kegiatan, yaitu optimasi lahan, pompanisasi, dan penanaman tumpang sisip padi gogo.

BACA JUGA: Dirjen PSP Kementan Turun ke Lapangan, Beri Solusi Masalah Irigasi di Desa Padang Bandung

“Langkah ini sangat penting dalam mengatasi potensi krisis pangan yang mungkin terjadi,” ungkap Direktur Perlindungan Hortikultura Muh. Sidiq dalam keterangan resminya, Jumat (16/8).

Sidiq menyebutkan target penambahan luas tanam di Jambi mencapai 44.734 hektare.

BACA JUGA: Kementan Penuhi Kebutuhan Air Program PAT di Riau Lewat Bantuan Pompanisasi

Jumlah ini terdiri dari 14.874 hektare melalui optimasi lahan, 18.988 hektare melalui pompanisasi, dan 10.872 hektar melalui tumpang sisip padi gogo.

“Kolaborasi antara pemerintah daerah Jambi dan Korem 042 Garuda Putih sangat penting untuk mencapai target tersebut,” jelas Sidiq.

BACA JUGA: Antisipasi Darurat Pangan di Kalsel, Kementan Bangun Sinergisitas Program Upsus

Untuk memastikan program berjalan maksimal, Tim Kementan yang diwakili oleh Direktorat Perlindungan Hortikultura melakukan kunjungan lapangan ke Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Tebo, dan Tanjung Jabung Timur.

Di lapangan, tim berkoordinasi dengan tim Balai Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Provinsi Jambi, Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Provinsi Jambi, Kodim, Babinsa, serta dinas pertanian kabupaten.

Berdasarkan hasil tinjauan lapangan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, tim Kementan menemukan Kecamatan Betara menunjukkan potensi optimasi lahan seluas 42 hektare di Kelompok Tani Karya Baru dan 48 hektare di Kelompok Tani Sumber Rezeki 2, dengan target penyelesaian pada akhir Agustus 2024.

Sementara Kecamatan Pengabuan memiliki potensi optimasi lahan seluas 63,5 hektare yang ditargetkan selesai pada akhir September 2024.

Tim Kementan juga meninjau lokasi penambahan areal tanam di Kabupaten Tebo.

Dalam kunjungan tersebut sekaligus dilaksanakan serah terima simbolis empat unit pompa berukuran 3 inci kepada Kelompok Tani Lumbung Jaya, Puding Mas, Tunas Harapan, dan Tunggul Rapat.

“Total pompa yang diterima di Kabupaten Tebo adalah 91 unit, dengan potensi luas lahan optimasi sebanyak 47 hektare di Gapoktan Melati, Desa Leticarik, Kecamatan Sumai,” sebut Sidiq.

Di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dinas pertanian setempat telah menerima 219 unit pompa bantuan yang siap didistribusikan kepada kelompok tani penerima manfaat.

Potensi optimasi lahan seluas 47 hektare terdapat di Kelompok Tani Sukajaya dan Usaha Mandiri di Kecamatan Pasir Putih.

Dengan dukungan TNI dan Tim Satgas Darurat Pangan Provinsi Jambi, mulai dari Kodim hingga Babinsa, program ini diharapkan mampu menjaga ketahanan pangan di Indonesia.

“Komitmen mereka sangat penting dalam memastikan keberhasilan perluasan areal tanam,” pungkas Sidiq.(mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler