Hadapi Covid-19, Pemerintah Perlu Mencontoh Penanganan Tsunami Aceh

Sabtu, 10 Juli 2021 – 21:40 WIB
Ilustrasi pandemi Covid-19. Foto : Ricardo/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Pendiri Rujak Center for Urban Studies Marco Kusumawijaya mengatakan bahwa penanganan tsunami Aceh menjadi pengalaman dalam menghadapi bencana besar.

Arsitek yang juga pernah terlibat dalam rekonstruksi Aceh itu menyayangkan dalam penanganan pandemi Covid-19, pengalaman sukses itu seolah tak tampak.

BACA JUGA: Hadapi Bahaya Corona, Prabowo Teringat Tsunami Aceh

"Bangsa ini punya pengalaman menangani bencana besar dengan berhasil," kata dia dalam cuitannya di Twitter, Selasa (6/7/2021) lalu.

Dalam penanganan krisis tsunami Aceh, pemerintah kala itu membentuk Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR) Aceh-Nias.

BACA JUGA: Sudirman Said Ungkap Kunci Sukses Penanganan Krisis Pandemi

Komando penanganan bencana dahsyat waktu itu dipimpin dengan mandat penuh dan pengorganisasian secara efektif satu pintu.

Tokoh Badan antara lain Kuntoro Mangkusubroto, Sudirman Said, William Sahbandara, dan Amien Subekti.

BACA JUGA: Mencari Solusi Komunikasi di tengah Krisis Pandemi Covid-19

"Sudirman Said bicara tentang tsunami bukan hanya karena dia tokoh kemanusiaan sebagai Sekjen PMI sekarang, tapi juga sebagai salah satu deputi (ter)penting Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh di bawah Pak Kuntoro,” ujar Marco.

Ekonom senior Faisal Basri juga menyarankan pemerintah untuk mencontoh pengendalian krisis Covid-19 saat ini seperti penanganan bencana tsunami Aceh.

Situasi wabah yang saat ini makin gawat dinilai membutuhkan komando yang jelas dan rencana aksi terukur.

"Penanganan satu pintu. Ada rencana aksi yang jelas, tak gonta-ganti,” tegas dia Faisal Basri melalui cuitannya di Twitter.

Faisal Basri menyebut penanganan tsunami Aceh waktu itu dilakukan efektif dan efisien. Pemerintah, partai, masyarakat, LSM, hingga organisasi keagamaan kompak bahu-membahu dan berbagi peran. Bantuan dari luar negeri juga berdatangan.

"Menghadapi pandemi sekarang pun niscaya kita bisa, asalkan pakai ilmu dan dengan data yang kredibel. Dengan pengorganisasian yang efektif. Serahkan pada ahlinya dan tidak nyambi," ujarnya. (cuy/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler