Hadapi Konferwil NU DKI, Ustaz Yusuf Mansur Doakan Gus Jazil

Sabtu, 27 Maret 2021 – 23:38 WIB
Penceramah kondang Ustaz Yusuf Mansur ikut mendoakan Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid (Gus Jazil) yang bakal maju sebagai calon ketua PWNU DKI Jakarta pada Konferensi Wilayah (Konferwil), 2 April 2021. Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Penceramah kondang Ustaz Yusuf Mansur ikut mendoakan agar langkah Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid (Gus Jazil) yang bakal maju sebagai calon ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta pada Konferensi Wilayah (Konferwil), 2 April 2021 mendatang, diberikan kemudahan.

“Kami doain hajatnya tuan rumah (Gus Jazil) mudah-mudahan qobul. Insyaallah dikasih barokah. PBNU Pusat sampai bawah menjadi lembaga yang sangat kuat di planet bumi ini," ujar Ustaz Yusuf Mansur saat menyampaikan tausiah dalam acara Lailatul Ijtima' dan Doa Bersama dengan tajuk "Menyongsong Satu Abad NU" di rumah dinas Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis malam (25/3/2021).

BACA JUGA: Forum MWC NU Jakarta Pusat Solid Mendukung Gus Jazil

“Jangan lupa, pilih Pak Jazilul Fawaid, sama pilih saya, cocok. Udahlah insyaallah mudah-mudahan hasil.”

Dalam tausiahnya, Pengasuh Pondok Pesantren Da,arul Quran itu juga mengingatkan para pengurus NU yang hadir agar selalu meminta secara istiqamah tiga hal kepada Allah SWT.

BACA JUGA: Gus Jazil Mengajak Menghidupkan Tradisi Lailatul Ijtima

Pertama, meminta ilmu, kedua meminta agar dijadikan orang kaya, dan ketiga meminta berkuasa.

"Jangan malu-malu. Benar-benar minta. Pagi, siang, sore, minta tiga hal yang banyak orang malu-malu. Satu minta ilmu, dua minta kaya, tiga minta berkuasa. Mau hidup senang kok enggak minta senang. Mau hidup kaya kok nggak minta kaya, tapi nggak mau miskin," katanya.

BACA JUGA: Wanita Emas Disebut Berpeluang Maju Capres 2024

Menurut Yusuf Mansur, apa pun itu, terutama doa, ketika dilakukan terus menerus secara istiqamah pasti akan dikabulkan oleh Allah SWT.

"Gua mau jadi Presiden. Asli, serius. Nggak main PWNU DKI. Nggak apa-apa Pak Presiden Jokowi 3 periode, setelah itu saya. Itu saya jadikan rutin," katanya.

Acara Lailatul Ijtima' dan Doa Bersama tersebut juga dihadiri Ustadz Sholeh Mahmud (Solmed), Ustadz 'Pantun' Taufiqurahman, Ustadz Fikri Haikal Zainuddin MZ. Hadir pula sejumlah ketua Pengurus Cabang NU di DKI, pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) dan Pengurus Ranting NU.

Sementara itu, Ustaz Solmed mengatakan bahwa di tengah kondisi yang serba sulit akibat pandemi ini, langkah yang harus dilakukan adalah dengan memohon atau berdoa kepada Allah SWT.

Dia mencontohkan cerita Nabi Musa AS ketika menghadapi kesulitan saat dikejar Firaun dan bala tentaranya.

Ketika dalam kondisi terjepit, di depannya laut dan di belakangnya pasukan Firaun maka beliau memohon kepada Allah pertolongan. Sehingga, turun wahyu untuk memukulkan tongkatnya, dan atas izin Allah lautan terbelah menjadi jalan.

"Kita berdoa kepada Allah semoga bangsa Indonesia mudah-mudahan 2021 dengan berkah Ramadan yang sebentar lagi ini, pandemi Covid-19 segera hilang dari Tanah Air,” katanya.

Ustaz Solmed juga mengaku kagum dengan kebiasaan Nahdliyin yang sering menggelar pertemuan untuk berdoa bersama, membaca istigasah dan lainnya.

Sementara itu, Gus Jazil mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Ustadz Yusuf Mansur, Ustadz Solmed, Ustadz Taufiqurrahman, dan Ustadz Haikal Fikri MZ yang bersedia hadir untuk berbagi ilmu di acara Lailatul Ijtima' tersebut.

"Terima kasih Ustadz Yusuf Mansur motivasinya untuk kita. Semakin semangat kita untuk membenahi diri kita, termasuk untuk menguatkan NU. Terima kasih atas kehadirannya. Saya nggak nyangka beliau bersedia hadir dan memberikan motivasi untuk kita. Ini jalan Tuhan. Berarti sahabat-sahabat semua ini adalah calon-calon pemimpin, calon orang berilmu, dan calon orang kaya,” kata Gus Jazil menirukan ucapan Yusuf Mansur.

Menurut Gus Jazil, Forum Lailatul Ijtima' merupakan forum yang sangat penting untuk menambah ilmu dan nasihat dari para ulama.

Gus Jazil mengatakan, niatnya untuk maju sebagai calon ketua PWNU didasarkan atas rasa keterpanggilan untuk melakukan pembenahan NU di DKI Jakarta.

“NU DKI ini tempat pengabdian, bukan ladang berpolitik. Kalau berpolitik jangan gunakan NU karena ini sesuatu yang dilahirkan oleh para alim ulama, jadi sangat mulia,” ujar mantan Ketua Cabang PMII Jakarta Selatan ini. 

Ketua Ikatan Keluarga Alumni Institut Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) Jakarta ini menuturkan, sebagai kader NU yang sejak muda aktif berkiprah baik di PMII, Ansor, maupun PBNU, dirinya sudah mendapatkan banyak berkah dari NU. 

”Saya ada keterpanggilan untuk ikut mengurus NU di DKI karena kalau di politik, saya sudah, dan itu berkah dari NU. Saya jadi DPR tiga periode, pernah di pimpinan Badan Anggaran, sekarang wakil ketua MPR,” katanya.(jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler