Hadapi Kosta Rika, Belanda Jangan Tergoda Main Terbuka

Sabtu, 05 Juli 2014 – 14:55 WIB
Pelatih Belanda Louis Van Gaal. Foto: Getty Images.

jpnn.com - SALVADOR - Arena Fonte Nova di kota Salvador cukup bersahabat bagi Belanda. Di stadion tersebut, Belanda menggasak Spanyol dengan 5-1 di laga pertamanya. Berkat perjalanan meyakinkan tersebut, De Oranje-julukan Belanda memiliki kepercayaan diri yang kuat hingga kemudian menyapu bersih setiap laga yang dilalui di Brasil.

Kini, mereka menghadapi Kosta Rika di perempat final. Tim asal Amerika Tengah itu jelas menjadi kejutan di Piala Dunia 2014. Pelatih Jorge Luis Pinto berhasil meracik skema permainan tepat untuk skuat yang notabene pas-pasan alias tidak banyak pemain bintang yang ada di timnya.

BACA JUGA: Argentina Bakal Ubah Pola

Belanda berangkat ke Brasil dengan membawa kejutan. Pelatih Louis van gaal meninggalkan pola dasar 4-3-3 menjadi 5-3-2. Di fase grup, mereka selalu kalah dalam hal penguasaan bola. Baru saat bertemu Meksiko yang memilih bertahan, Oranje unggul penguasaan bola.

Tapi, Van Gaal cukup beruntung dengan skuat yang dibawanya. Mereka memiliki fleksibilitas yang tinggi dalam beradaptasi dengan perbedaan skema permainan. Sehingga, praktik di lapangan menunjukkan skema 5-3-2 bisa berubah sesuai kondisi pertandingan.

BACA JUGA: Ferdinand Sinaga Janji Lebih Baik

Jelang laga, Van Gaal dipusingkan dengan cederanya Nigel De Jong. Dia mengalami cedera pangkal paha dan divonis absen hingga turnamen usai. Padahal, sepanjang fase grup, pemain AC Milan tersebut jadi satu faktor kekuatan pertahanan Belanda.

"Tentu saja kehilangan yang besar, tapi tim ini memiliki kepercayaan diri yang besar. Kami datang tanpa ekspektasi tinggi, tapi kini media menempatkan kami sebagai favorit. Entah bagaimana hal itu terjadi, kami melaluinya dengan kerja keras," ujar Van Gaal pada Guardians.

BACA JUGA: Yakin Bisa Mengatasi Messi

Tanpa De Jong, perubahan pola berpeluang terjadi. Para pemain Belanda sebelumnya terbiasa dengan 4-3-3 seperti yang terjadi di kualifikasi. Kejeniusan Van Gaal akan diuji kembali untuk membongkar strategi yang disiapkan oleh Jorge Luis Pinto.

Satu hal yang perlu diingat Van Gaal, para pemainnya harus tetap disiplin dan tidak tergoda untuk bermain terbuka. Sebab, lengah sedikit Brian Ruiz dan Joel Campbell akan menghukum mereka. Seperti yang terjadi pada Italia dan Uruguay.

"Seperti final bagi kami. Tapi, kami tak mau berhenti di sana. Belanda tim hebat, tapi jujur kami punya peluang untuk mengalahkan mereka. Kami harus hati-hati dengan detail jika ingin menang," kata Ruiz.

Nyaris tak ada prestasi mentereng dalam sejarah sepak bola Kosta Rika. Lolosnya mereka ke perempat final setelah menang adu penalti atas Yunani merupakan capaian terbaik. Sebelumnya prestasi terbaik mereka adalah melaju ke perdelapan final Piala Dunia 1990.

Kekuatan utama Kosta Rika adalah cara mereka bertahan dan melancarkan serangan balik yang mematikan. Dari empat laga, lima gol tercipta dan hanya dua gol yang masuk ke gawang mereka. Dengan pakem formasi 5-4-1, Kosta Rika lebih banyak menunggu. Penguasaan bola mereka selalu kalah di babak penyisihan maupun saat melawan Yunani.

Kekuatan besar Kosta Rika justru terdapat di penjaga gawang. Kiper Keylor Navas jadi penyelamat utama Los Ticos pada perdelapan final. Sayangnya,dia disebutkan menderita cedera bahu saat latihan dan diragukan bakal pulih sebelum menghadapi Belanda.

"Kami harus berhati-hati dan terus memonitornya. Kehati-hatian penting untuk menangani dia dan membiarkan dia beristirahat supaya bisa segera tampil," kata Dokter tim Kosta Rika Erick Sanchez. (ady)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fellaini Bakal Dijual Van Gaal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler