jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mendorong percepatan penambahan tenaga kesehatan dan keamanan di rumah sakit (RS) rujukan Covid-19.
Menurut Gilbert, hal tersebut perlu dilakukan untuk meminimalisir beban kerja tenaga kesehatan atau nakes di tengah lonjakan kasus Covid-19.
BACA JUGA: Usut Korupsi Bansos Covid-19, KPK Periksa Gitaris The Changcuters
"Melakukan rotasi tenaga dari tempat yang sedikit kasus atau membagi beban ke sarana kesehatan lain, akan mengurangi beban," kata Gilbert kepada JPNN.com, Jumat (25/6).
Selain tenaga kesehatan, politikus PDIP itu juga menilai perlunya menambah petugas pengamanan di RS guna mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan. Seperti, pasien mengamuk atau kejadian lainnya.
BACA JUGA: Briptu Nikmal Perkosa Anak di Bawah Umur di Kantor Polisi, Edwin Partogi Meradang
Gilbert menilai upaya itu perlu dilakukan untuk mengurangi tekanan bagi nakes ketika terjadi penumpukan pasien di ruang gawat darurat.
Mantan wakil Rektor Universitas Kristen Indonesia itu menyatakan, pengawasan ketat itu bisa meminimalisir kasus baru Covid-19.
BACA JUGA: Eksekutor Pembunuhan Wartawan di Simalungun Ternyata Oknum TNI
"Pengawasan ketat di lokus minoris akan mengurangi tambahan kasus baru, membuat kurva melandai dan akan berdampak pada berkurangnya beban tenaga kesehatan," tutur Gilbert.
Sebelumnya video pasien positif Covid-19 mengamuk di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan, viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, pasien tersebut tampak berontak dan dipegang oleh seorang petugas rumah sakit dengan memakai alat pelindung diri (APD) lengkap.
Petugas rumah sakit pun dibantu oleh dua orang sekuriti yang tidak memakai APD lengkap, hanya menggunakan masker.
Pasien terlihat terus berontak dan mengamuk. Petugas medis dan satpam tetap memegang pasien agar tenang. (cr3/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama