Hadapi Musim Tanam Awal Tahun, Stok dan Distribusi Pupuk NonSubsidi Ditingkatkan

Selasa, 02 Februari 2021 – 04:06 WIB
Stok pupuk yang disiapkan PT Pupuk Indonesia. Foto dok humas Pupuk Indonesia

jpnn.com, INDRAMAYU - PT Pupuk Indonesia (Persero) mendorong distributor untuk meningkatkan stok pupuk nonsubsidi di kios-kios.

Hal ini dilakukan guna mengantisipasi tingginya permintaan pupuk dari petani menghadapi musim tanam awal tahun ini.

BACA JUGA: Pastikan Stok Pupuk Kujang Aman di Musim Tanam, Aria Bima: Kami Langsung ke Lapangan

Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Gusrizal dalam kunjungan kerjanya di wilayah Indramayu mengungkapkan pihaknya telah memerintahkan untuk menambah stok pupuk nonsubsidi di kios-kios.

Terutama di daerah yang serapan kebutuhan pupuknya sangat tinggi serta untuk mengakomodir kebutuhan petani yang tidak terdaftar dalam e-RDKK.

BACA JUGA: Gempa Susulan di Mamuju, Fauzi Baadilla: Gue Lari, Loncat Seperti Kijang Dikejar Macan

“Karena permintaan jauh lebih tinggi daripada alokasi, dan adanya mekanisme yang mungkin belum bisa diikuti sejumlah petani, tentunya ada keterbatasan dalam hal pemenuhan pupuk subsidi. Kami berharap, melalui pengenalan pupuk nonsubsidi ini petani tetap bisa memenuhi kebutuhannya," kata Gusrizal.

Data Survey Pertanian Antar Sensus BPS mengungkapkan masih terdapat 5,6 juta petani yang belum tergabung dalam kelompok tani dan tidak terdaftar dalam e-RDKK.

BACA JUGA: Pupuk Indonesia Terapkan 5 Inisiatif Strategis untuk Hadapi 2021

“Sesuai Permentan No. 49, kami hanya bisa melayani mereka yang terdaftar dan mengikuti mekanisme yang berlaku," jelas Gusrizal.

Saat ini, stok nasional untuk pupuk non subsidi di lini III atau di gudang kabupaten mencapai 184.594 ton.

“Kami upayakan agar sebaran ketersediaan pupuk nonsubsidi ini bisa merata. Saat ini stok terbanyak berada di daerah yang memang kebutuhannya sangat tinggi, antara lain Jabar, Jateng, Jatim dan Sulsel," jelas Gusrizal.

Secara keseluruhan, stok pupuk nonsubsidi Pupuk Indonesia Grup di lini I, atau gudang produsen masih sangat memadai sehingga tinggal mendorong distribusi agar bisa segera sampai ke level kabupaten dan kios-kios, tambahnya.

Gusrizal menegaskan pemenuhan kebutuhan pupuk ke sektor tanaman pangan menjadi prioritas perusahaan saat ini.

“Harus diakui bahwa pupuk nonsubsidi harganya memang lebih tinggi, namun petani bisa mempunyai pilihan yang lebih beragam untuk jenis tanaman dan kondisi lahannya," jelas Gusrizal.

Hal ini tentunya berbeda dengan pupuk subsidi yang komposisinya seragam.

“Secara kualitas sama, tapi komposisi dan formulanya, terutama untuk jenis NPK, terdiri dari banyak pilihan sehingga bisa lebih sesuai dengan kebutuhan tanaman dan produktivitas bisa lebih meningkat," kata Gusrizal. 

Karena itu, Pupuk Indonesia Grup juga gencar memperkenalkan produk-produk non subsidi ini kepada petani melalui berbagai program, mulai dari One Day Promo, program Agro Solution dan juga program Customer Centric.

Sesuai dengan Permentan No. 49 tahun 2020, pupuk bersubsidi hanya diperuntukkan bagi petani yang telah tergabung dalam kelompok tani, mendaftar dalam e-RDKK dan, di daerah tertentu, memiliki Kartu Tani.

Dosis yang bisa ditebus oleh petani pun telah ditentukan oleh alokasi dan rekomendasi Dinas Pertanian.

Sebagai salah satu upaya mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia telah memperkenalkan program Agro Solution di sejumlah daerah, seperti Jember, Banyuwangi, Lombok, Gorontalo, Bangka Belitung dan lain sebagainya.

Program pendampingan petani ini bertujuan meningkatkan daya beli dan kesejahteraan petani melalui peningkatan produktivitas pertanian dengan mengandalkan produk nonsubsidi.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler