Hadapi Serangan Ransomware, LaNyalla Dorong Polri Lakukan Kerja Sama Global

Rabu, 21 April 2021 – 22:23 WIB
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyoroti kejahatan siber yang menyasar pelaku UMKM. Foto: humas DPD RI

jpnn.com, SURABAYA - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyoroti kejahatan siber yang terjadi di era transaksi digital yang belakangan meresahkan pelaku UMKM.

Menurut LaNyalla, salah satu ancaman yang harus diwaspadai adalah serangan ransomware yang mayoritas menyasar pelaku UMKM di tanah air.

BACA JUGA: LaNyalla Minta Pemerintah Serius Menyelesaikan RUU Perampasan Aset

"Tentu saja ini sangat meresahkan dan merupakan ancaman serius," kata LaNyalla dalam keterangannya, Rabu (21/4).

Selain di Indonesia, serangan ransomware juga terjadi di negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Filipina, Malaysia, Thailand dan lainnya.

BACA JUGA: Tokoh Pendiri NU Hilang dalam Kamus Sejarah, Baidowi: Sangat Tidak Masuk Akal

Untuk itu mantan Ketua Umum PSSI tersebut mendorong Polri melakukan langkah penyelamatan kuratif dan upaya bersama dengan negara lain yang juga mendapat ancaman serupa.

“Ini terjadi hampir di semua kawasan Asia Tenggara. Jadi, saya kira untuk menghadapi kejahatan tersebut Polri perlu melakukan kerja sama global dengan kepolisian dari negara-negara tersebut. Bila perlu dibuat perjanjian dan kesepakatan agar penyelesaian kasusnya bisa tuntas,” tutur LaNyalla.

BACA JUGA: Jalankan Bisnis Begituan, GMI Ditangkap, Lihat Gayanya saat Diinterogasi Kombes Syahduddi

Diketahui bahwa serangan ransomware merupakan malware yang menginfeksi komputer, kemudian mengenkripsi data hingga memblokir akses pengguna.

Dalam praktiknya, hacker atau penyerang akan meminta tebusan agar pengguna bisa kembali mengakses data dan sistem. Pada 2020 saja ditemukan 439.743 upaya serangan ransomware di Indonesia.

Di samping peran Polri, mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur itu juga mendorong pelaku UMKM untuk lebih memproteksi diri sehingga tidak mudah terkena serangan ransomware.

Makanya dia mengajak para praktisi keamanan siber, Polri atau pihak swasta agar bisa memberi pelatihan dan pendampingan pada para pelaku UMKM agar terhindar dari kejahatan tersebut.

"Yang tidak kalah penting adalah para pelaku UMKM harus diberi pelatihan tentang keamanan siber," pungkas LaNyalla. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler