Hadapi Sriwijaya FC Malam Ini, Arema Tumbang jika...

Minggu, 11 Oktober 2015 – 07:36 WIB
Pemain SFC Titus Bonai. Foto: Kris Samiaji/Sumeks/dok.JPNN


SOLO – Arema Cronus bakal menghadapi Sriwijaya FC dalam semifinal panas leg kedua Piala Presiden 2015 lawan Sriwijaya FC di Stadion Manahan Solo, kick off 18.00 WIB malam ini (11/10).

Opsi terbaik Singo Edan hanyalah menang. Sebab, tim pujaan Aremania sudah kemasukan gol tandang saat imbang 1-1 lawan Laskar Wongkito di Stadion Kanjuruhan, Sabtu minggu lalu.

BACA JUGA: MENYENTUH!!... Pemain Persib Vladimir Vujovic Berikan Jersey Kepada Penyandang Disabilitas

Demi memperbesar peluang lolos ke partai final, Arema tidak bisa imbang. Apabila berbagi skor 0-0, Arema kalah. Kalau imbang 1-1, Arema tumbang. Minimal, Arema harus bisa imbang 2-2 agar menang gol tandang dan lolos final. Namun, Pelatih Arema, Joko “Gethuk” Susilo menyebut bahwa Arema ingin menang.

“Tidak ada tim yang turun ke dalam pertandingan, menginginkan hasil imbang. Kita ingin menang. Dan kita sudah persiapan semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil kemenangan,” kata Gethuk kepada Malang Post (Jawa Pos Group), sore kemarin.

BACA JUGA: Piala Presiden Penuh Transparansi, Siap-Siap Bawa Klub Peserta Temui Jokowi

Menurut direktur teknik Akademi Arema ini, pilihan Arema memang terbatas pada menang atau imbang dengan skor minim 2-2.

Dari pemantauan Malang Post, Sriwijaya FC sudah berlatih pertahanan beberapa hari jelang pertandingan. Sebab, SFC hanya butuh skor 0-0 untuk lolos. Praktis, melapisi pertahanan dengan pressing ketat dan penjagaan ganda juga bakal dipraktekkan SFC.

BACA JUGA: Membeludak, Program Grasroots Kemenpora di Bali Diikuti 566 Peserta

Situasi ini, membuat Arema harus memilih menang atas SFC demi lolos ke laga pamungkas Piala Presiden 2015.

Demi mendobrak lini pertahanan berlapis SFC, Arema memakai pemain-pemain terbaiknya di lini serangan. Samsul Arif yang sudah bisa main, bakal jadi starter lawan SFC. Leg pertama lawan tim pujaan Sriwijayamania terasa hambar, karena Samsul absen.

Lini serangan kurang efektif karena SFC tak kesulitan menutup dua motor serangan utama, Lancine Kone dan Cristian Gonzales.

Dengan kehadiran Samsul di lini depan, konsentrasi pertahanan SFC akan semakin terpecah. Arema bisa mengembangkan set play dan variasi serangan yang lebih banyak karena adanya Samsul. Sementara itu, selain Samsul dan El Loco yang berposisi di depan, Arif Suyono masih jadi pilihan.

Pemain asal Batu tersebut, kemungkinan dipilih karena kemampuan dribblingnya. Andai Keceng hanya bisa main satu babak saja, Dendi Santoso akan jadi subtitusi yang efektif di lini depan. Pada posisi tengah, Kone akan ditemani I Gede Sukadana dan Ferry Aman Saragih. FAS yang sempat absen, punya peluang main karena mental menyerangnya.

Lalu, posisi bek sayap juga kemungkinan diserahkan pada duo asal Kabupaten Malang. Yakni Benny Wahyudi asal Turen dan Alfarizi asal Sumberpucung. Sedangkan, duet pertahanan diserahkan pada Purwaka Yudhi-Fabiano Beltrame. Dua pemain andalan ini menjaga gawang dari I Made “Kadek” Wardana yang tampaknya jadi pilihan utama.

Secara teknis, Arema masih memakai tiga striker, tiga gelandang dan empat defender dalam 4-2-3-1 atau 4-3-3. Karena kuatnya Purwaka-Fabiano, serangan Arema akan fokus pada built up play dari lini belakang ke depan.

Apalagi, ada sosok Sukadana yang kuat dalam menguasai bola. Dia yang membuat penguasaan bola Arema jadi 63 persen, pada babak pertama leg pertama lawan SFC.

Dari segi non teknis, Arema diuntungkan oleh kehadiran Aremania Jateng-DIY dan tur Aremania Malang Raya. “Karena kedatangan Aremania, kita harus memberikan yang terbaik. Semoga dengan dukungan Aremania, kita bisa memenangkan pertandingan,” tutupnya. (fin)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Oalah... Manajer Persib Umuh Muchtar Marah-Marah Ternyata Ini Tujuannya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler