jpnn.com, JAKARTA - Rektor Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal, Ngasiman Djoyonegoro angkat bicara terkait pengangkatan Hadi Tjahajanto sebagai Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam).
Ia menilai Hadi Tjahajanto merupakan sosok yang tepat untuk menempati posisi tersebut karena memiliki pengalaman dan latar belakang yang kuat.
BACA JUGA: Hadi Tjahjanto Dikabarkan Bakal Jadi Menko Polhukam, ART: Pilihan Presiden Sudah Tepat
"Pengalaman Hadi Tjahjanto selama menjadi TNI memberikan background yang kuat, bagaimana seharusnya sektor ini ditata,” kata dia dalam keterangan pers yang diterima ANTARA, Rabu.
Menurut dia, banyak pekerjaan rumah yang harus dibereskan Hadi saat menahkodai jabatan menko polhukam.
BACA JUGA: Soal Pelaksanaan Pemilu 2024, Plt Menko Polhukam: Tak Ada Kecurangan yang Bersifat TSM
Salah satunya yakni mengembalikan stabilitas politik, keamanan setelah masa pemilihan umum (pemilu) berlangsung. Selain itu, Hadi dinilai harus mengembalikan marwah hukum sebagai panglima tertinggi dalam negeri konstitusi.
Karenanya, Hadi diharapkan dapat mengkoordinasikan lembaga hukum yang ada di bawah naungannya seperti kepolisian.
BACA JUGA: Hadi Tjahjanto Dikabarkan jadi Menko Polhukam, Tito: Saya Belum Tahu
“Menko Polhukam setidaknya membawahi setidaknya 13 kementerian/lembaga dan badan. Di antaranya, Kementerian Pertahanan, TNI, Polri, dan BIN. Segala kebijakan pertahanan dan keamanan nasional dikoordinasikan oleh sosok purnawirawan yang mumpuni,” jelas dia.
Dia berharap di sisa massa jabatan pemerintahan presiden Joko Widodo selama delapan bulan ini, Hadi beserta jajarannya bisa memastikan stabilitas keamanan negara.
Sebelumnya, Hadi Tjahjanto merupakan menteri ATR/kepala BPN; sedangkan menko polhukam dijabat Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian selaku pelaksana tugas.
Hadi Tjahjanto merupakan Panglima TNI periode 2017-2021 yang kemudian ditugaskan oleh Presiden Jokowi menjadi menteri ATR/kepala BPN sejak Juni 2022.
Kini posisi menteri ATR/kepala BPN ditempati oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean