Hadi Tjahjanto Punya Karisma, tetapi Sudah Ada Luhut Binsar dan 2 Tokoh Besar

Kamis, 18 November 2021 – 15:30 WIB
Marsekal Hadi Tjahjanto saat masih menjadi Panglima TNI. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Setelah purnatugas sebagai Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto sebenarnya layak masuk ke Kabinet Indonesia Kerja.

Namun, Hadi dinilai akan kalah bersaing dengan sejumlah seniornya yang lebih dulu masuk ke dalam kabinet Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin.

BACA JUGA: Penjelasan Lengkap Julius Ibrani, Luhut Binsar Pandjaitan Perlu Tahu

"Peluang Hadi Tjahjanto untuk masuk kabinet Jokowi antara terbuka dan tertutup," kata pengamat politik dari LIPI Wasisto Raharjo saat dihubungi JPNN.com, Kamis (18/11).

Secara kepemimpinan, lanjut dia, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara itu memiliki kapabilitas.

BACA JUGA: Marsekal Hadi Tjahjanto Berziarah ke Makam Guru Tua dan Habib Saggaf

Hadi menjabat posisi Panglima TNI sampai empat tahun. Wasisto mengingatkan masa jabatan Panglima TNI pascareformasi rata-rata hanya menjabat 2-3 tahun.

"Apalagi Hadi Tjahjanto ini adalah sosok Panglima TNI non-AD yang bisa lama berkuasa di posisi itu. Hal itu menunjukkan Hadi Tjahjanto punya karisma dan kepemimpinan berkualitas yang bisa mengatur tiga matra TNI secara seimbang," tandasnya.

BACA JUGA: Info Terbaru dari BKN soal Pemberkasan NIP PPPK 2021, Khusus Guru Honorer, Sabar ya

Wasisto menilai ada preseden politik sebelumnya di mana beberapa mantan Panglima TNI ditarik ke dalam kabinet. Bisa mengisi kursi Menko Polhukam atau Kepala Staf Kepresidenan (KSP).

Meski demikian, kata dia, preseden itu sempat absen ketika Gatot Nurmantyo pensiun dari TNI. Sebab, eks Panglima TNI itu tergolong vokal terhadap pemerintah.

"Hadi yang selama ini cenderung pasif dalam politik praktis kemungkinan bisa terbuka masuk dalam kabinet," ujarnya.

Yang menjadi permasalahan bagi Hadi, kata Wasisto, di kabinet Jokowi saat ini sudah banyak menampung purnawirawan jenderal TNI.

Sebut saja Prabowo Subianto, Moeldoko, dan Luhut Binsar Pandjaitan. Apalagi, Moeldoko dan Luhut sudah lama eksis menjadi bagian Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi sejak 2019.

"Kondisi inilah yang sekiranya kurang menguntungkan bagi Hadi untuk bisa menjabat jabatan sipil di pemerintahan sekarang," imbuhnya.

Alumnus Australian National University itu juga menilai masuknya Hadi masuk kabinet dikhawatirkan terlalu banyak mengakomodasi purnawirawan jenderal TNI di sekeliling Jokowi. Hal itu dinilai kontraproduktif lantaran Jokowi itu berasal dari sipil.

"Ini nanti yang berpotensi mengundang stigma corak militeristik mendominasi pemerintahan sipil," kata dia. (tan/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : Soetomo
Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler