jpnn.com, JAKARTA - Kendaraan listrik (EV) adalah bagian dari strategi nasional untuk mencapai target pengurangan emisi karbon.
Pemerintah Indonesia pun terus memperkuat komitmennya terhadap transisi EV.
BACA JUGA: 7 Tahun di Indonesia, Wuling Rayakan Angka Produksi 160 Ribu Kendaraan
Penutupan Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024 di ICE BSD City, Kabupaten Tangerang, menjadi momentum penting, di mana Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan dukungan Pemerintah terhadap industri kendaraan listrik yang terus berkembang pesat.
“Makin lama makin banyak dan harganya semakin bersaing. Nah ini penting untuk mengurangi emisi karbon," kata Menko Airlangga saat mengunjungi pameran GJAW 2024, Minggu (1/12).
BACA JUGA: Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik, ENTREV Hadir di Electricity Connect 2024
Menurut Airlangga Indonesia sudah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon.
"Oleh karena itu, target Bapak Presiden itu mempercepat penurunan emisi karbon. Salah satu yang tertinggi di Jakarta itu dari sektor otomotif," kata dia.
BACA JUGA: Pameran Kendaraan Listrik PEVS 2025 Digelar April, Berikut Info Tiketnya
GJAW 2024 yang diselenggarakan dari 22 November 2024 hingga 1 Desember 2024, telah menjadi platform bagi berbagai merek kendaraan untuk memamerkan produk terbaiknya.
Ini merupakan salah satu cara untuk memaksimalkan kinerja sektor otomotif di penghujung 2024.
Sedikitnya terdapat 27 brand mobil penumpang dan 12 merek sepeda motor yang mengikuti pameran, termasuk pendatang baru seperti Zeekr dan Aletra yang melakukan debutnya di Indonesia.
Selain berkeliling mengunjungi pameran, Menko Airlangga juga berkesempatan melakukan test drive untuk mobil listrik Aletra L8.
Menko Airlangga juga turut menyaksikan transaksi penjualan mobil merek Maxus sebanyak 20 unit dan merek Aletra sebanyak 150 unit.
Selain itu, Menko Airlangga juga menyoroti pentingnya keberadaan merek lokal dalam industri kendaraan listrik.
Mobil listrik Aletra L8 menjadi salah satu contoh nyata keberhasilan brand Indonesia yang kompetitif, baik dari sisi kualitas maupun harga.
“Kalau harga terjangkau mungkin bisa menarik kepada masyarakat. Dan apalagi catatan yang kedua, mobil ini menggunakan brand Indonesia. Jadi, brand Indonesia akan terus kita dorong. Dengan lokal konten yang bersaing dengan yang sudah ada,” imbuh Menko Airlangga.
Menko Airlangga juga menekankan bahwa Pemerintah akan terus mendukung industri otomotif, khususnya kendaraan listrik, dengan berbagai kebijakan, termasuk insentif Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPN-BM) untuk kendaraan listrik.
Menko Airlangga juga mengingatkan bahwa inovasi dari pelaku industri adalah hal yang utama.
Menutup pernyataannya, Menko Airlangga juga menyampaikan optimisme terhadap masa depan industri otomotif berbasis listrik di Indonesia.
"Nah karena otomotif kan berbasis kepada konsumen. Tapi dengan adanya pameran ini, saya lihat harganya sudah banyak yang bisa bersaing. Jadi cukup optimistis," pungkas Airlangga.
GJAW 2024 menjadi salah satu katalis penting bagi pertumbuhan industri otomotif nasional, khususnya dalam mempercepat transisi ke kendaraan ramah lingkungan.
Dengan kebijakan strategis dan kolaborasi erat antara Pemerintah dan pelaku industri, transisi kendaraan listrik diharapkan tidak hanya mempercepat penurunan emisi karbon, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.(jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Elvi Robiatul, Elvi Robiatul