Hadiri Festival Capgome di Singkawang, Moeldoko Singgung Patung Ular Naga

Senin, 06 Februari 2023 – 08:42 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menghadiri Festival Cap Go Meh di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Minggu (5/2/2023). (ANTARA/HO-Kantor Staf Presiden)

jpnn.com, SINGKAWANG - Ribuan peserta festival capgome di Singkawang, Kalimantan Barat, menyambut dengan antusias kedatangan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Adapun Moeldoko membuka festival capgome yang diselenggarakan pada Minggu (5/2).

BACA JUGA: Moeldoko: Festival Cap Go Meh Singkawang Harus menjadi Perhatian Dunia Internasional

Dalam sambutannya, Moeldoko menyinggung keberadaan patung ular naga di Singkawang yang pernah akan dibongkar oleh sekelompok ormas pada 2010.

Moeldoko yang saat itu menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer XII Tanjungpura berada di depan untuk mencegah rencana pembongkaran patung ular naga.

BACA JUGA: Ratusan Personel Disiagakan Jelang Perayaan Capgome 2023

"Saat itu saya katakan, kalau ada yang macam-macam membongkar patung naga, Moeldoko berdiri paling depan untuk menjaganya. Jangan sekali-kali mengusik Singkawang," cerita Moeldoko yang langsung disambut tepuk tangan pengunjung.

Moeldoko menyebut perayaan festival capgome di Singkawang sudah diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda.

BACA JUGA: Gelar Capgome, Charles Nova Ajak Masyarakat Jaga Persaudaraan

Hal tersebut merupajan wujud perhatian pemerintah dalam melestarikan budaya capgome di tanah air.

"Ke depan, Festival Capgome harus menjadi pusat perhatian dunia Internasional," ujar Moeldoko.

Dia juga berpesan agar perayaan Capgome bisa menjadi momentum untuk memperkuat soliditas dan solidaritas nasional, demi mewujudkan Indonesia Emas pada 2045.

Moeldoko mengajak semua pihak di Singkawang, untuk mengembangkan kota ini menjadi lebih baik ke depan, seperti negara lainnya yang sukses mengembangkan pariwisata.

Festival capgome diisi dengan atraksi permainan sembilan naga dari grup Santo Yosef Kota Singkawang, kemudian arak-arakan 13 jailangkung (keranjang sayur yang berisi roh), ratusan tatung atau dukun yang kerasukan roh leluhur, atraksi gendang dan pikulan altar yang dibawa sejumlah orang.

Arak-arakan tatung, jelangkung, altar, replika naga, dan barongsai dibawa dan dikawal ratusan orang. Mereka melintasi podium utama untuk memberi hormat kepada tamu dan undangan. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler