Hadiri Forum Humaniora Internasional, Gus Mis Sebut Indonesia Mulai Diminati Dunia

Kamis, 29 September 2022 – 01:00 WIB
Duta Besar RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi saat menghadiri forum humaniora Internasional, Insaniyyat di Universitas Manouba, Tunisia, yang diselenggarakan pada 20-24 September 2022. Foto: Dokpri

jpnn.com, TUNIS - Duta Besar RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi mengatakan bahwa dunia sedang melirik Indonesia untuk menjadi objek kajian ilmiah.

Hal itu disampaikan pria yang akrab disapa Gus Mis itu saat menghadiri forum humaniora Internasional, Insaniyyat di Universitas Manouba, Tunisia, yang diselenggarakan pada 20-24 September 2022.

BACA JUGA: Gus Mis Dorong Kerja Sama Perguruan Tinggi Tunisia-Indonesia

Pada kesempatan itu, Gus Mis menyampaikan ceramah pengantar tentang Indonesia kontemporer dalam sesi diskusi mini.

Hadir juga para peneliti asal Indonesian yang sedang menjalani studi program doktoral di Perancis, yaitu Andar Nubowo, Eka Ningtyas, Truly Gloria, dan Samia Katole.

BACA JUGA: Genjot Pariwisata Indonesia-Tunisia, Gus Mis Temui Menteri Muiz Bilhusain

"Saya bahagia dan senang, karena Indonesia menjadi salah satu topik di dalam forum dunia kajian humaniora, yang diikuti para peneliti dari 34 negara. Maknanya, kajian tentang Indonesia mulai menarik perhatian para peneliti di dunia internasional, tidak hanya di barat, melainkan juga di dunia Arab dan Afrika," kata dia dalam siaran pers yang diterima, Rabu (28/9).

Kader PDI Perjuangan itu juga melihat banyak akademisi yang ingin melakukan kajian di Indonesia.

BACA JUGA: Gus Mis Jajaki Kerja Sama Kelautan dan Perikanan dengan Tunisia

"Saya mendengarkan langsung dari para guru besar di Tunisia bahwa kajian Indonesia dalam bidang antropologi menjadi rujukan kampus-kampus besar di Tunisia," ujarnya.

Dalam sesi diskusi tentang Indonesia, Andar Nubowo menyampaikan materi tentang Muslim Moderat di tanah air.

Di sisi lain, Eka Ningtyas memaparkan materi tentang Dinamika Aliran Kebatinan dan Implementasi Pancasila, sedangkan Truly Gloria mempresentasikan tentang Peran Katolik dalam Kebangsaan Indonesia.

Lalu, Samia Katole menyampaikan materi tentang Peran Ulama Perempuan di Indonesia.

Gus Mis menganggap studi tentang Indonesia selalu menarik perhatian para peneliti bidang humaniora. Sebab, Indonesia mempunyai kekhasan dari segi tradisi, politik, dan sosial kebudayaan.

"Indonesia merupakan laboratorium kajian humaniora yang sangat menarik, karena mempunyai kekhasan dan kekayaan historis-kultural yang luar biasa. Sebab itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Tunisia akan menyelenggarakan kajian tentang peradaban Indonesia bekerja sama dengan salah satu lembaga think-tank terbesar Tunisia, Baitul Hikmah pada 2023 dan 2024 mendatang," jelas dia.

Dubes RI lulusan dari Universitas al-Azhar, Kairo, Mesir meyakini literasi mengenai sejarah Indonesia ke depannya semakin banyak.

"Harapannya, nanti akan ada rujukan berbahasa Arab, Perancis, dan Inggris perihal peradaban Indonesia sebagai tawaran gagasan bagi dunia", pungkasnya. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Terbitkan Kajian Implementasi FLEGT dan Implikasi Kebijakan Global Legalitas Kayu


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler