Hadiri Ngopi di Rembang, Gus Men Beber Jurus Madrasah Bisa Gagah Hadapi Perkembangan

Jumat, 27 Oktober 2023 – 10:27 WIB
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menjadi narasumber pada Ngobrol Pendidikan Islam (Ngopi) di Rembang, Jawa Tengah, Kamis (26/10/2023). Foto: kemenag.go.id

jpnn.com, REMBANG - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mendorong madrasah bertransformasi menjadi lembaga pendidikan yang adaptif terhadap teknologi digital.

Pejabat yang beken dengan julukan Gus Men itu meminta madrasah tidak terpaku pada ilmu agama semata.

BACA JUGA: Kemenag Siapkan Ribuan Kuota PPG untuk Guru Madrasah

“Dunia itu terus bergerak. Jadi, madrasah tidak boleh hanya terpaku dengan ilmu tafaqquh fiddin (memahami agama) untuk menciptakan kader-kader agama,” ujar Gus Men saat menjadi narasumber pada Ngobrol Pendidikan Islam (Ngopi) di Rembang, Jawa Tengah, Kamis (26/10/2023).

Menurut Gus Men, kemampuan menggunakan teknologi digital merupakan hal penting dalam menghadapi tantangan zaman.

BACA JUGA: Gus Men Pakai Seragam Banser, Presiden Jokowi: Saya Kira Danjen Kopassus

“Harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital, bisa gagah menghadapi perkembangan zaman,” tutur Gus Men di acara yang dihadiri anggota Komisi VIII DPR RI Sri Wulan dan Kakanwil Kemenag Jateng Mustain Ahmad itu.

Lebih lanjut Gus Men menjelaskan madrasah dalam bertransformasi perlu memiliki empat dimensi, yakni kognitif, spiritual, estetika, dan fisik.

BACA JUGA: Masuk Tahun Politik, Pesan Gus Yaqut: Santri Harus Pintar Pilih Pemimpin

Gus Men menegaskan madrasah harus memiliki dimensi kognitif untuk membangun daya pikir dan meningkatkan pengetahuan para siswanya. Misalnya, mengajarkan matematika kepada para siswa tidak selalu harus dengan rumus-rumus yang membuat pusing.

Kini ada metodologi Gasing yang merupakan akronim dari ‘enggak pusing’ dalam belajar matematika.

“Dengan Gasing ini, siswa madrasah tidak lagi dijejali dengan rumus-rumus matematika, tetapi diajari bagaimana melogikakan angka-angka dalam matematika,” katanya.

Adapun pada dimensi spiritual, madrasah sebagai lembaga pendidikan keagamaan harus memilikinya.

Selanjutnya ialah dimensi estetika untuk mendorong siswa memiliki nilai seni.

“Ketika anak-anak sudah memiliki kecerdasan, maka nilai-nilai spiritual dan seni harus dimiliki pula oleh siswa supaya menjadi lebih indah,” kata GusMen.

Terakhir ialah dimensi fisik yang menuntut siswa madrasah harus kuat dan sehat. “Tidak boleh lemah, karena itu anak-anak di madrasah harus dijaga gizinya,” ucapnya.(kemenag.go.id/jpnn.com)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Temui Menteri Menhaj Arab Saudi, Menag Yaqut Sampaikan Problem Layanan Armina 1444 H


Redaktur : Antoni
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler