Hadiri Side Event AWG G20 Presidensi India, Sekjen Kementan Sampaikan Hal Penting Ini

Rabu, 15 Februari 2023 – 16:37 WIB
Sekjen Kementan Kasdi Subagyono menghadiri pertemuan kelompok kerja pertanian (Agriculture Working Group-AWG) G20 Presidensi India. Foto: Dokumentasi Humas Kementan

jpnn.com, NEW DELHI - Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Sekjen Kementan) Kasdi Subagyono menghadiri pertemuan kelompok kerja pertanian (Agriculture Working Group-AWG) G20 Presidensi India.

Presidensi G20 India diawali pertemuan tingkat Deputi Pertanian (Agriculture Deputy Meeting-ADM) yang dilaksanakan pada 13-15 Pebruari 2023 di Indore, Madhya Pradesh, India.

BACA JUGA: Kementan Sebut Stok Kebutuhan Pangan di Sumsel Aman

Sekjen Kasdi Subagyono mengatakan side events G20 digelar pada Februari 2023 membahas dua topik utama, yaitu Stock Taking of G20 Initiatif in Agriculture dan Global Forum on Climate Smart Agriculture for Food Security.

"Dalam kegiatan side event ini beberapa hal penting yang kami tekankan," kata Sekjen Kasdi saat memberikan paparan pada pembukaan side event G20 Presidensi India, Selasa(14/2).

BACA JUGA: Pacu Regenerasi Petani, Kementan Bersinergi dengan Pemda Tala Kalsel

Pertama, lanjut dia menjelaskan, perlunya upaya penguatan dan membangun sinergi yang lebih kuat antar-Prakarsa Pertanian Global yang telah diluncurkan sejak Pertemuan Tingkat Menteri Pertanian 2011 dalam mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustaianable Development Goals-SDGs) 2030.

Kedua, terkait Agriculture Market Information System (AMIS), perlu dilakukan evaluasi secara komprehensif untuk menilai manfaat dan dampak AMIS terhadap stabilitas pangan global.

BACA JUGA: Kepala BBIB Singosari Resmi Berganti, Dirjen PKH Kementan Sampaikan Hal Ini

Aspek yang dicakup dalam evaluasi, meliputi stabilitas pasokan dan harga pangan, efisiensi pasar yang tercermin dari penurunan biaya transaksi dan berkurangnya hambatan perdagangan antarnegara.

"Indonesia melalui Kementan dalam bidang pertanian mendorong agar negara anggota G20 dapat memanfaatkan secara intensif data dan informasi AMIS dalam perumusan kebijakan pangan nasional di masing-masing negara G20," tambah Kasdi.

Ketiga, lanjut Sekjen Kasdi, terkait food lose and waste (FLW) perlu ada berbagai upaya untuk mengurangi potensi terjadinya FLW, salah satunya dalam bentuk 'Food Rescue'.

"Penanganan FLW yang terintegrasi dan inklusif diharapkan dapat menyumbang pencapaian ketahanan pangan dan gizi," terangnya Kasdi.

Delegasi Indonesia yang dipimpin Sekjen Kementan akan mengikuti serangkaian kegiatan ADM-1, mulai dari pameran keberhasilan pembangunan pertanian India, side event yang akan membahas stock taking G20 Initiatives in Agriculture 2023 dan Global Forum on Climate Agriculture for Food Security.

Kegiatan lainnya adalah Pertemuan Tingkat Deputi Pertanian yang akan membahas empat isu utama, yaitu ketahanan pangan dan gizi, pertanian berkelanjutan dengan pendekatan cerdas iklim, rantai nilai pertanian inklusif dan sistem pangan, serta digitalisasi untuk mendorong transfromasi pertanian.

Kehadiran Indonesia dalam pertemuan tingkat deputi Kelompok Kerja Pertanian G20 India akan mengawal kesimbungan tiga isu utama pembangunan pertanian yang telah disepakati AWG-G20 Presidensi Indonesia.

Ketiga isu utama tersebut, yakni sistem pangan dan pertanian yang tangguh dan berkelanjutan; perdagangan pangan yang terbuka, transparan, dan dapat diprediksi untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan pangan bagi semua.

Isu utama berikutnya adalah kewirausahaan pertanian yang inovatif berbasis pertanian digital untuk perbaikan penghidupan para petani di wilayah pedesaan.

Secara umum, empat isu utama yang akan dibahas dalam pertemuan AWG-G20 presidensi India sudah selaras dengan kesepakatan AWG G20 presidensi Indonesia.

Sebagai informasi, G20 presidensi India mengambil tema One Earth, One Family, One Future.

Tema tersebut merupakan bentuk keyakinan India untuk mengajak negara anggota G20 melangkah lebih jauh dalam membangun kesejahteraan umat manusia secara keseluruhan.

Berbagai tantangan pembangunan pertanian, seperti perubahan iklim, recovery pandemi Covid-19, dan tekanan geopolitik dapat diatasi apabila negara anggota G20 bersepakat untuk bertindak bersama.

Agenda G20 India akan bersifat inklusif, ambisius, berorientasi pada tindakan, dan menentukan. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler