Hadirkan 2.019 Penari Wanita, Festival Semarapura IV Dibuka

Selasa, 30 April 2019 – 18:02 WIB
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung, Bali menggelar Festival Semarapura keempat di Catus Pata, Klungkung Bali. Foto dok Pemkab Klungkung

jpnn.com, BALI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung, Bali menggelar Festival Semarapura keempat di Catus Pata, Klungkung Bali. 

Festival dibuka dengan penampilan tari kolosal dari 2.019 penari Telek dan pemukulan Gong oleh Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati dan didampingi Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, Raja Klungkung, Ida Dalem Semaraputra serta Sekretaris Daerah, Gede Putu Winastra pada Minggu (28/4).

BACA JUGA: Ada Pasien Nekat Berindehoi di Rumah Sakit, Videonya Menyebar

Bupati Suwirta menuturkan festival ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk melestarikan kesenian tradisonal. 

"Saya di sini mewakili masyarakat Klungkung mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah mencapai titik ini. Saya pun ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkolaborasi dan berkontribusi dalam penyelenggaraan program ini," papar Bupati Suwirta.

BACA JUGA: Waduh, Siapa Ini Bercinta di Mobil Sambil Bikin Videonya?

Bupati Suwirta menambahkan bahwa Tari Telek merupakan budaya khas dari Klungkung. Semua penarinya perempuan, dilakukan selama 28 menit, membentuk formasi tapak dara, dilakukan tepat pukul 18.00 WITA dan menghadap ke empat arah mata angin.

"Warna hitam pada arah Utara, warna putih di arah Timur, warna merah di arah Selatan, dan warna kuning di arah Barat. Tarian ini kaya akan nilai sejarah sehingga sudah seharusnya kita menjaga dan mewariskannya kepada anak cucu kita," jelas Bupati Suwirta.

BACA JUGA: Nih, Beberapa Nama Caleg dari PDIP Berpeluang Besar ke Senayan

Penari Telek dibagi dalam empat kelompok dengan warna busana berbeda. Untuk 140 orang penari pokok (10%) diambil dari krama Desa Jumpai. Sisanya (90%) diambil dari sekolah-sekolah SMP dan SMA/SMK se-Kabupaten Klungkung. 

"Mereka latihan secara terpisah di Desa Jumpai dan sekolah masing-masing sejak sebulan lalu. Kemudian, latihan bersama baru dilakukan saat gladi bersih," jelas I Dewa Gede Alit selaku Koordinator Lapangan Kolosal Tari.

Selain itu, dalam festival tersebut juga diramaikan oleh 19 ribu pengunjung yang ingin menyaksikan rangkaian acara dari Kemeriahan Festival Semarapura. 

Pada kesempatan tersebut, Bupati Suwirta juga memasangkan tanda di beberapa lokasi sebagai Kawasan Tanpa Rokok (KTR).

I Dewa Gede Alit menambahkan bahwa konsep tarian ini adalah menembus batas. 

“Dalam pentas kolosal Tari ini, kami mengusung konsep Ta-pak Dara Arung Betel, yang bermakna menembus batas ruang empat penjuru angin, saling bertemu dalam anung swari purwa daksina nyujur nirbana, maka nyasa jagra swastika ginambelan manusa Telek Jumpai asolah nyapuh Jagat Klungkung," tutur I Dewa Gede Alit.

Sementara itu Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan Klungkung mempunyai pontensi wisata yang sangat besar. 

“Dengan potensi itu, bisa mendatangkan wisatawan dan meningkatkan UMKM. Wisatawan tidak akan datang dengan sendirinya, UMKM tidak akan meningkat dengan sendirinya, tapi salah satu kuncinya adalah promosi," kata dia.

Festival Semarapura ke-4 2019 ini menghabiskan dana sekitar Rp1.5 miliar yang bersumber dari APBD Klungkung. Festival akan digelar selama lima hari mulai dari 28 April hingga 2 Mei 2019. 

Untuk menghibur ribuan masyarakat yang hadir, selain menampilkan Kolosal Tari Telek Jumpai, juga ditampilkan permainan rakyat, penampilan artis pop Bali serta final pemilihan jegeg bagus.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelanggaran Pemilu 2019: Caleg Mencoblos Dua Kali


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler