Hahaha… Puisinya Kok Sampai Sebegitunya Sih, Pak Fadli Zon

Jumat, 23 September 2016 – 22:02 WIB
Fadli Zon. Foto: dok. JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Ada yang unik pada konferensi pers yang digelar Partai Gerindra dan PKS, saat mengumumkan nama pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur yang diusung untuk Pilkada DKI Jakarta, Jumat (23/9) malam. 

Keunikan hadir, saat Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon diberi kesempatan menyampaikan sepatah dua patah kata, setelah sebelumnya Prabowo menyampaikan nama yang diusung dan Presiden PKS Sohibul Iman menyampaikan alasan di balik pemilihan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

BACA JUGA: Hanya Diusung PKS dan Gerindra, Anies Sandiaga Insya Allah Menang

"Saya bertugas membaca puisi untuk tukang gusur," ujar Fadli acara yang digelar di kediaman Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. 

Mendengar hal tersebut, puluhan wartawan mulai bereaksi. Ada yang tertawa, ada yang menimpali omongan Fadli. Bahkan ada yang terdengar berbisik pada rekannya, kalau puisi tersebut ditujukan untuk Gubernur DKI Jakarta.

BACA JUGA: Antar Agus Mendaftar di KPU DKI, Eko Keliru Sebut Nama Bu Sylvi

"‎Tukang gusur, tukang gusur, menggusur orang-orang miskin, di kampung-kampung hunian puluhan tahun, di pinggir bantaran Kali Ciliwung di rumah-rumah nelayan Jakarta, di dekat apartemen mewah, mal yang gagah, semua digusur sampai hancur," ujar Fadli mulai membacakan pusinya.

"Tukang gusur, tukang gusur, melebur orang-orang miskin, mengubur mimpi-mimpi masa depan membunuh cita-cita dan harapan anak-anak kehilangan sekolah. Bapak-bapaknya dipaksa menganggur, ibu-ibu kehabisan air mata." 

BACA JUGA: Agus-Sylvi, Pasangan Ganteng-Cantik, Bakal Cepat jadi Idola

"Tukang gusur, tukang gusur, menebar ketakutan di ibukota. Gayanya pongah bagai penjajah, caci maki tangan kiri. Mulutnya serigala penguasa. Segala kotoran muntah. Kawan-kawannya konglomerat, centeng-centengnya oknum aparat, menteror kehidupan rakyat."

"Ibu kota katanya semakin indah, orang-orang miskin digusur pindah, gedung-gedung semakin cantik menjulang. Orang-orang miskin digusur hilang. Tukang gusur, tukang gusur, sampai kapan kau duduk di sana menindas kaum dhuafa." 

"Tukang gusur, tukang gusur, suatu masa kau menerima karma pasti digusur oleh rakyat Jakarta," ujar Fadli mengakhiri puisinya.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anies-Sandiaga Daftarkan Diri, KPU Pastikan Tak Ada Pendaftar Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler