Haha..Ini jadinya bila TNI AL Bertempur dengan Marinir AS

Senin, 10 Agustus 2015 – 07:47 WIB
Anggota Marinir TNI-AL dan Marinir Amerika Serikat memperingati HUT Ke-70 RI dengan lomba panjat pinang dan lomba balap karung di Pantai Banongan, Situbondo, kemarin. (Sertu Kuwadi for Radar Banyuwangi)

jpnn.com - SITUBONDO – Suasana penuh tawa memecah ketegangan latihan bersama TNI AL dengan marinir AS (United States Marine Corps/USMC). Penyebabnya, setelah berlatih perang, dua korps beda negara tersebut menggelar lomba Agustusan, Minggu (9/8) sore.

Tempatnya tidak jauh dari Pantai Banongan, Kecamatan Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, tempat pendaratan KRI Makasar-590 yang mengangkut pasukan pendarat Intai Amfibi Marinir.

BACA JUGA: Gawat! Empat Hari Tanpa Daging...

Lomba Agustusan itu benar-benar mengocok perut pasukan marinir kedua negara. Ada lomba balap karung, balap bakiak, dan panjat pinang. Tidak sedikit peserta yang jatuh bangun sebelum mencapai garis finis.

Lomba panjat pinang paling menyita perhatian. Mengenakan celana pendek dan seragam doreng, mereka beradu ketangkasan memanjat pohon pinang yang sudah dilumuri pelicin. Tim panjat pinang cukup kompak. Mereka bahu-membahu untuk menaklukkan puncak pinang.

BACA JUGA: Awas Jokowi! Agen Neolib Menyusup saat Reshuffle

Lagi-lagi, suasana gerrr mewarnai lomba. Belum sampai puncak, mereka melorot dulu. Berkat perjuangan keras, mereka berhasil menaklukkan puncak pinang yang berisi hadiah shoft drink. ’’Peringatan Agustusan ini untuk membangkitkan semangat kemerdekaan ke-70 RI. Mereka begitu kompak mengikuti lomba, termasuk tim USMC,’’ ujar Sertu (Mar) Kuwadi, Dispen Kormar, saat dihubungi Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin sore.

Dia menjelaskan, lomba Agustusan itu dilakukan untuk lebih meningkatkan persahabatan antara marinir dan USMC. ’’Dari berbagai lomba yang kami gelar, disambut antusias oleh pasukan US Marine maupun pasukan marinir,’’ kata Kuwadi.

BACA JUGA: Alhamdulillah, Anak-Anak di Panti Asuhan Juga Bisa Dapatkan KIS dan KIP

Sementara itu, kapal perang TNI Angkatan Laut jajaran Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), yaitu KRI Makasar-590, di bawah jajaran Satuan Kapal Amfibi Koarmatim yang dikomandani Letkol Laut (P) Elmondo Samoel Sianipar siap mendaratkan pasukan pendarat Intai Amfibi Marinir ke Pantai Banongan, Situbondo, Sabtu (8/8). Pendaratan pasukan itu merupakan salah satu rangkaian latihan bersama (latma) CARAT (Cooperation Afloat Readiness and Training) 2015.

Dalam latihan tersebut, Komandan Satuan Tugas (Satgas) Kolonel Laut (P) Arsyad Abdullah yang sehari-hari menjabat komandan Satuan Eskorta (Satkor) Koarmatim dalam keterangan pers menyatakan, bentuk pendaratan itu perlu dipertahankan karena setiap negara mempunyai ciri masing-masing.

Latihan pendaratan tersebut melibatkan unsur kapal perang 1 FFG (kelas Van Speijk), MRLF, Corvette (kelas Sigma), LPD, kapal selam, dan satu batalyon marinir berjumlah 250 personel. Empat unit tank amfibi LVT-7A siap didaratkan dari KRI Makasar-59, yaitu CN-235, NBO-105, BELL-412, dan NC-212-200.

Dalam pendaratan itu, pasukan marinir dengan kendaraan tank amfibi LVT-7A bersama pasukan United States Marine Corps (USMC) dengan 14 kendaraan tempur AAV dilepas dari KRI Makasar-590. Mereka mendarat menuju Pantai Banongan untuk melaksanakan serbuan.

US Navy melibatkan Task Force-73, USNS Safeguard, DDG (dilengkapi 1 heli MH-60R), LCS (dilengkapi heli MH-60R), SSN, LSD, USMC (301 personel), Pesud P-3/P-8, Survey/Beach Master, Sevent Fleet Band, 1 detasemen Riverine, 1 detasemen Seabee, 1 tim VBSS, 1 batalyon MDSU, 1 peleton EOD, 1 detasemen Force Protection, dan 1 UAV MQ-8 Firescout.

Menurut Arsyad Abdullah, latihan tersebut dimaksudkan agar TNI Angkatan Laut dengan US Navy bisa meningkatkan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Amerika. Hal itu diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam memelihara stabilitas keamanan di Asia Tenggara.

’’Latihan berbasis laut dengan misi meningkatkan interoperabilitas antara amfibi Angkatan Bersenjata Indonesia dan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (US Navy). Latihan itu akan menjadi assault amphibious gabungan. Peningkatan interoperabilitas bakal dicapai melalui perencanaan gabungan staf, dikombinasikan rehearsals taktis, dan perilaku pendaratan amfibi gabungan,’’ jelas Arsyad. (aif/c19/ano)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gelak Tawa Marinir TNI dan Marinir AS di Sela Latihan Perang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler