jpnn.com, TEHERAN - Di saat Amerika Serikat berupaya memperpanjang embargo senjata, Iran justru mengumumkan peluru kendali (rudal) balistik dan jelajah anyar buatan dalam negeri, Kamis (20/8).
"Rudal darat-ke-darat, yang dinamai martir Qassem Soleimani, mempunyai jarak tembak hingga 1.400 kilometer, sementara rudal jelajah, yang disebut martir Abu Mahdi, mempunyai jarak lebih dari 1.000 kilometer," kata Menteri Pertahanan Amir Hatami.
BACA JUGA: Dua Rival Amerika Mendorong Digelarnya KTT Global soal Iran
Pengumuman rudal baru ini dilakukan seiring dengan AS yang berupaya memperpanjang sanksi Perserikatan Bangsa-bangsa mengenai embargo senjata Iran. Sanksi tersebut akan berakhir pada Oktober mendatang di bawah kesepakatan nuklir Iran 2015.
Ketegangan antara Iran dan AS meningkat sejak 2018, ketika Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk menarik AS dari kesepakatan itu serta kembali menjatuhkan sanksi terhadap Iran.
BACA JUGA: Embargo Senjata Iran Berakhir Oktober, Kelompok Lobi Israel Ketakutan
"Rudal, khususnya rudal jelajah sangat penting bagi kami. Fakta bahwa kami telah meningkatkan jarak tembak dari 300 menjadi 1,000 kilometer dalam waktu kurang dari dua tahun adalah pencapaian besar," ujar Presiden Iran Hassan Rouhani.
"Kekuatan militer kami dan program rudal ini bersifat untuk pertahanan," kata Rouhani menambahkan. (ant/dil/jpnn)
BACA JUGA: Amerika Serikat: Iran Sponsor Terorisme Terbesar di Dunia
Redaktur & Reporter : Adil