Hajar Bali di Final PON Papua, Basket Putri Jatim Akhiri Penantian 25 Tahun

Sabtu, 09 Oktober 2021 – 17:47 WIB
Tim Basket Putri Jawa Timur berhasil menyabet emas usai mengalahkan Bali dalam partai Final Bola Basket 5x5 di Mimika Sport Complex, Sabtu (9/10/2021). Foto: Humas PPM/Joseph Situmorang

jpnn.com, JAYAPURA - Tim basket putri Jawa Timur berhasil membawa pulang medali emas PON XX Papua usai menaklukkan Bali dengan skor telak 56-37.

Kemenangan ini jadi momen spesial bagi Jatim, pasalnya terakhir kali mereka menggondol emas PON cabor basket putri terjadi pada 1996 lalu.

BACA JUGA: Bungkam Jateng di Final PON XX Papua, Basket Putra Jatim Melebihi Ekspektasi

Pelatih Jawa Timur Lena mengaku kekuatan anak didiknya terletak pada mentalitas juara yang mereka miliki. Dengan mentalitas kuat, segala aral rintangan bakal mudah teratasi.

"Di final ini mental anak-anak bagus. Kami terakhir dapat emas PON pada 1996. Jadi, kami ingin tunjukkan kepada Jatim bahwa kami bisa," tutur Lena.

BACA JUGA: Update 4 Besar Perolehan Medali PON Papua: DKI Jakarta Tambah Perunggu Lewat Basket Putri

Selama dua tahun terakhir, Lena menyebut anak asuhnya berlatih giat untuk menyambut PON XX Papua. Kerja keras mereka akhirnya terbayar hari ini dengan menggondol emas dari Bumi Cenderawasih.

Dia juga memuji tim-tim lain di luar pulau Jawa yang disebutnya sudah berkembang sangat pesat. Hal ini menjadi sinyal positif bagi perkembangan basket putri di tanah air.

BACA JUGA: Final Basket Putri PON Papua: Bali Siap Merusak Dominasi Jawa Timur

Di luar performa tim di lapangan, Lena turut memuji panitia pelaksana PON Papua. Dia mengaku tidaklah mudah menyelenggarakan sebuah event besar di tengah pandemi Covid-19.

"Panitia oke, persiapan di tengah pandemi seperti ini," ungkapnya.

Bintang sekaligus kapten Jatim, Christine Tjundawan tampak sangat semringah dengan medali emas yang didapat timnya.

Pemain yang identik dengan nomor 13 itu mengaku senang perjuangan keras yang dia lakukan bersama rekan setimnya tidak berakhir sia-sia.

"Kami sudah latihan satu tahun. Banyak pengorbanan yang sudah kami lakukan. Kami tidak sia-sia mengorbankan itu semua," terang Christine.

Sementara pelatih Bali Muflih Farhan berbesar hati menerima kekalahan timnya melawan Jawa Timur.

Dia tetap memuji pengorbanan anak asuhnya yang sudah memberikan segalanya di atas lapangan. Hanya saja, hasil terbaik belum berpihak kepada mereka.

Meski gagal mendulang emas, Bali sudah menorehkan prestasi cukup baik di ajang PON XX Papua. Sebab, ini merupakan final pertama bagi Bali di ajang PON.

"Sepanjang kami ikut serta di basket PON, ini kali pertama Bali masuk final. Khusus untuk putri, tahun 2016 adalah pertama kali ikut PON. Jadi, bisa sampai final menurut saya cukup baik," terang Muflih.

Senada dengan pelatihnya, kapten Bali Dewa Ayu Kusuma turut mensyukuri pencapaian timnya ini. Salah satu kelemahan anak-anak pulau Dewata menurutnya ialah kurang fokus di tengah lapangan.

"Kami sudah memberikan yang terbaik, walau memang kurang konsisten dan susah kontrol game. Terima kasih sudah mendukung kami, terutama orang tua dan masyarakat Bali," pungkasnya.(pon/mcr15/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler