jpnn.com - JAKARTA - Petinggi Partai Golkar yang juga Wakil Ketua MPR Hajriyanto Yasin Thohari memilih mengakui kekalahannya. Dia enggan mengomentari kekalahannya sebagai caleg incumbent bersaing dengan caleg-caleg pendatang baru didapilnya Jawa Tengah IV yang meliputi Kabupaten Sragen dan Kabupaten Wonogiri.
"Kebetulan saya ini kayaknya kalah. Jadi saya jangan komentar deh, karena komentarnya orang kalah itu nggak enak. Nggak enak nuduh-nuduh yang menang," ujar Hajriyanto di Jakarta, Jumat (18/4).
BACA JUGA: Marzuki Mengaku Dikalahkan Money Politics
Namun Hajriyanto mengatakan kalau dirinya tidak akan mempersoalkan kekalahannya itu. Namun dirinya tetap menunggu hasil rapat pleno KPUD Jawa Tengah maupun hasil real count KPU.
"Kalau saya ini prinsipnya begini, kalau kalah, ya kalah saja deh, biar masyarakat aja yang menilai jangan kami yang menilai. Tapi buat saya yang penting kita mempunyai prinsip kemenangan atau terpilih menjadi anggota DPR harus menggunakan cara-cara yang benar dan halal. Dan sungguh-sungguh menjauhi cara-cara yang subhat, cara yang meragukan, apalagi sampai menggunakan cara yang haram," tutur Hajriyanto bernada tegas.
BACA JUGA: Nama-nama Beken di Komisi III Rontok di Pileg
Ia pun tetap merasa bangga meskipun kalah. "Saya nggak taHu tapi dari perhitungan sementara saya kalah," tukas Hajriyanto.
Terkait kemenangan caleg karena bermodal besar dan menerapkan money politics. Hajriyanto mengatakan kalau hal itu menjadi tugas Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu). "Saya nggak mau komentar, karena itu menjadi tugas dan kewenangan Bawaslu dan Panwaslu," tukas Ketua DPP Partai Golkar ini.
BACA JUGA: Pastikan Jamaah Indonesia Belum Terpapar Corona
Menurutnya, Bawaslu dan Panwaslu semestinya bertindak kalau memang menemukan adanya politik uang dalam Pileg 9 April lalu. Selain itu Panwaslu harus bergerak menemukannya kalau memang sudah "mencium" adanya aroma politik uang.
"Sehingga tidak ada kesan Panwaslu hanya diam saja tidak berdaya dan kemudian memandang sebelah mata," terang Hajriyanto. (ind)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pro-Jokowi Keberatan Puan jadi Cawapres
Redaktur : Tim Redaksi