Pro-Jokowi Keberatan Puan jadi Cawapres

Sabtu, 19 April 2014 – 05:26 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Soal cawapres yang akan mendampingi Joko Widodo menjadi salah satu isu yang ramai diperbincangkan. Satu nama yang kembali mencuat beberapa hari terakhir adalah Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP Puan Maharani yang tidak lain putri Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Nama Puan yang juga ketua Bidang Politik dan Hubungan Antarlembaga DPP PDIP itu muncul, kabarnya, untuk menjaga trah Soekarno. Apalagi, dalam sebuah kesempatan, Puan menyatakan siap jika ditugasi meski keputusan ada di tangan ketua umum.

BACA JUGA: KPK Sita Mobil Jaguar Airin

Namun, munculnya nama Puan tidak begitu mendapat respons positif, bahkan dari internal partai berlambang banteng moncong putih itu. Kelompok pro-Jokowi (Projo), misalnya, berharap agar isu tersebut tidak terus diembuskan, apalagi sampai direalisasikan.

"Saya kira, itu bagian dari wacana saja. Jangan main-main lah untuk pencapresan ini," ujar Koordiantor Nasional Projo Budi Arie Setiadi saat dihubungi kemarin (18/4).

BACA JUGA: Pengurus Harian PPP Gelar Pertemuan setelah SDA Pergi

Menurut dia, Jokowi membutuhkan figur cawapres ideal yang bisa melengkapi dan mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi kenegaraan nanti.

"Ini pertaruhan bagi masa depan bangsa. Saya yakin, pimpinan partai akan memutuskan dengan bijaksana siapa yang akan menjadi cawapres dari PDIP," katanya.

BACA JUGA: Waketum PPP Sebut Dukungan SDA ke Prabowo Ilegal

Terkait dengan nama figur yang paling pas mendampingi Jokowi, Budi belum bisa menyebutkan. Saat ini nama-nama potensial cawapres Jokowi masih terus digodok oleh DPP.

"Ini terus bergerak. Selain itu, juga melihat dinamika pencapresan dari partai lain," terang Budi.

Beberapa nama memang sering disebut sebagai unggulan cawapres dari PDIP. Selain Puan, ada nama-nama dari eksternal partai. Misalnya, mantan Ketum Golkar Jusuf Kalla, mantan KSAD Ryamizard Ryacudu, Ketum PAN Hatta Rajasa, mantan Ketua MK Mahfud M.D., hingga Ketua KPK Abraham Samad. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, kabarnya, juga ditawarkan saat dua partai melakukan penjajakan untuk berkoalisi.

Terpisah, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Sidarto Danusubroto mengatakan, Puan memang termasuk salah seorang kader yang memiliki potensi. Namun, dia berpandangan, untuk pilpres 2014, pasangan Jokowi sebaiknya berasal dari eksternal PDIP. Alasannya, menurut ketua MPR itu, PDIP membutuhkan dukungan di parlemen untuk memperlancar kebijakan-kebijakan pemerintah.

"Dukungan di parlemen akan lebih kuat jika berkoalisi dengan eksternal," katanya. Namun, dia menegaskan, belum ada keputusan cawapres Jokowi.(fal/c1/fat)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Koalisi Gerindra-PPP Dinilai Langgar Aturan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler