‘Hal Negatif Juga Bisa Menaikkan Elektabilitas Paslon'

Kamis, 12 Januari 2017 – 20:15 WIB
Populi Centre menggelar diskusi perspektif Jakarta dengan topik "Menakar Efektivitas Debat, Meraih Simpati Publik di Gedung KPU DKI Jakarta, Kamis (12/1). Foto: Ken Girsang/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Debat terbuka yang akan digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, Jumat (13/1) besok, menjadi tantangan berat bagi tiga pasangan calon Gubernur DKI Jakarta.

Pasalnya, performa para calon tidak saja dapat menaikkan, namun juga dapat menurunkan elektabilitas masing-masing.

BACA JUGA: Menurut Pengamat Ini Anies Lebih Mirip Psikolog

"Tapi perlu diingat, hal-hal negatif tidak selalu menurunkan elektabilitas. Bisa saja karena terkesan dizolimi atau disakiti calon lain, membuat masyarakat justru iba," ujar Direktur Populi Center Usep Saeful Ahyar pada diskusi yang digelar di Gedung KPU DKI, Kamis (12/1).

Selain itu, Usep juga mengingatkan, para calon penting menampilkan performa sebagaimana kultur yang ada di Indonesia. Karena masih banyak masyarakat yang senang dengan sosok santun dan ganteng.

BACA JUGA: Ahok Perbaiki Pilihan Kata untuk Debat Besok

Sementara dengan tokoh yang bicaranya keras, justru tak disukai. Padahal gaya bicara keras, bukan berarti orang tersebut kasar. Namun bisa juga menunjukkan figur sebagai sosok yang tegar.

"Jadi memang teknis (dalam debat,red) harus diperhatikan. Misal cara duduk, berpakaian dan cara menyampaikan. Karena ada juga masyarakat yang tidak suka dengan figur yang terlalu mendominasi pembicaraan. Hal-hal tersebut perlu diperhatikan, situasi psikologis masyarakat," pungkas Usep.(gir/jpnn)

BACA JUGA: KPU DKI Bakal Habiskan Rp 54 M Untuk Honor di TPS

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berapa Total Surat Suara Dicetak KPU DKI? Cek di Sini


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler