Halodoc dan IDI Berkolaborasi Optimalkan Akses Layanan Kesehatan

Minggu, 27 Oktober 2019 – 20:39 WIB
Halodoc bekerjasama dengan Bidang Riset dan Publikasi Ilmiah Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Foto dok Halodoc

jpnn.com, JAKARTA - Halodoc kembali menegaskan komitmennya untuk meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia melalui kolaborasi riset bersama Bidang Riset dan Publikasi Ilmiah Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Hal ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr. Daeng M Faqih dan dr. Irwan Heriyanto MARS selaku Chief of Medical Halodoc.

BACA JUGA: Pangkas Antrean di RS, Halodoc Hadirkan Layanan Buat Janji Dokter Online

Melalui dukungannya terhadap pengembangan proyek ilmiah, riset dan inovasi, Halodoc berharap bisa meningkatkan akses layanan kesehatan yang lebih inklusif dan lebih baik bagi seluruh masyarakat Indonesia.

"Dalam mengembangkan layanan, Halodoc selalu memanfaatkan teknologi, data, dan mengidentifikasi pain yang dihadapi masyarakat di bidang akses pelayanan kesehatan. Berawal dari fitur chat with doctor di aplikasi Halodoc, kini kami berhasil mengembangkan berbagai inovasi yang memudahkan masyarakat menikmati layanan kesehatan tanpa terbatas ruang dan waktu," ujar Chief of Medical Halodoc dr. Irwan Heriyanto MARS.

BACA JUGA: IDI Pastikan Verifikasi untuk Dapatkan SKP Via Alomedika Tetap Ketat

"Kami percaya, kolaborasi bersama IDI ini mampu mendukung terciptanya lebih banyak lagi solusi untuk masyarakat," imbuh dia.

Tiga tahun beroperasi, Halodoc sudah bermitra dengan lebih dari 1.400 rumah sakit, lebih dari 20.000 dokter berlisensi, dan lebih dari 1.300 apotek.

BACA JUGA: IDI Ikut Desak Moratorium Penerbitan Izin Fakultas Kedokteran

Menyediakan akses kepada lebih dari 7 juta pengguna aktif perbulan di lebih 50 kota di Indonesia, Halodoc menjadi platform layanan kesehatan yang paling paham kebutuhan konsumen dan memegang peranan penting dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan medis.

“Dengan jaringan mitra dan pengguna yang luas dari Sabang sampai Merauke, kami optimistis bisa memberikan kontribusi yang nyata bagi kemajuan riset di sektor kesehatan, sehingga kualitas kesehatan masyarakat pun bisa semakin meningkat. Secara proaktif, kami juga mengedukasi gerakan kesadaran kesehatan bagi masyarakat melalui informasi dan hasil riset terkini melalui platform di website dan aplikasi Halodoc,” lanjut dr. Irwan.

“Riset di bidang kesehatan pada era digital bisa menjadi insight baru dan menciptakan dampak yang lebih besar bagi masyarakat, juga berdampak pada layanan akses kesehatan yang semakin cepat dan merata yang ujung-ujungnya adalah demi peningkatan kepuasan konsumen," imbuh Sekretaris Bidang Riset dan Publikasi Ilmiah IDI dr. Ahmad Hidayat.

Selain itu, hasil riset ini diyakini bisa mengakselerasi pengembangan profesi agar institusi pendidikan dokter di Indonesia dapat mengadopsi hasil riset untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Karena itu, pihaknya percaya kolaborasi dengan ekosistem layanan kesehatan digital seperti Halodoc dapat mendukung kemajuan dunia kesehatan Indonesia melalui pemanfaatan  pengolahan data lokal bagi kebutuhan masyarakat Indonesia.

“Halodoc sangat terbuka untuk berbagai kesempatan kerja sama, baik pemerintah, asosiasi profesi, maupun pemain industri yang memiliki komitmen sejalan untuk meningkatkan akses layanan kesehatan melalui teknologi," jelasnya.

Dr Irawan menambahkan, ini merupakan salah satu upaya Halodoc untuk mencapai sasaran pembangunan jangka panjang di bidang kesehatan 2025, di mana salah satunya berfokus pada peningkatan kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan dan mengakses layanan kesehatan.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler