jpnn.com, JAWA BARAT - Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Barat, R Ella Girikomala mengungkapakan angka stunting di daerahnya termasuk tinggi.
Oleh karena itu, Muslimat NU mendukung Gerakan Melawan Stunting yang digagas oleh Ketua DPR RI Puan Maharani, melalui HaloPuan.
BACA JUGA: IpeKB Gandeng HaloPuan Sosialisasikan Manfaat Daun Kelor
"Dengan kerja sama ini harapannya bangsa kita ke depannya kuat jasmani dan rohani," kata Ella dalam memperingati Harlah ke-76 Muslimat NU di Bale Asri Pusdai Jawa Barat, kemarin.
Koordinator HaloPuan Poppy Astari mengatakan jaringan Muslimat menjangkau desa-desa melalui majelis-majelis taklim.
BACA JUGA: Lawan Stunting, Garut Gunakan Bubuk Daun Kelor HaloPuan
"Kami menyadari, tanpa bekerja sama dengan Muslimat NU dan ormas-ormas lainnya, Gerakan Melawan Stunting tak akan mampu memperluas capaiannya," ujar Poppy.
Dalam acara tersebut, HaloPuan menampilkan video presentasi tentang Gerakan Melawan Stunting yang sudah berjalan lebih dari satu tahun.
BACA JUGA: Atasi Stunting, Indonesia Bakal Perbanyak Varietas Padi Bernutrisi
Video tersebut menggambarkan HaloPuan yang telah menjelajahi 29 desa dan kelurahan di 19 kabupaten dan kota di Jawa Barat.
Sekitar 3.000 target warga telah menerima intervensi gizi sensitif berupa penyuluhan dan intervensi gizi spesifik berupa pemberian makanan tambahan, termasuk di dalamnya bubuk daun kelor.
Bubuk daun kelor merupakan gagasan khas HaloPuan dalam melawan stunting. Dalam video disebutkan, daun kelor yang diekstraksi menjadi bubuk merupakan asupan super.
WHO menilai bubuk daun kelor sebagai superfood untuk mengatasi malnutrisi dan gizi buruk di sejumlah negara.
Kandungan kelor dinilai mampu menjaga keseimbangan gizi dan nutrisi pada balita. Bubuk daun kelor mengandung 1.086 persen kebutuhan vitamin A pada balita.
Bubuk daun kelor juga mengandung 86 persen kebutuhan vitamin C pada balita. Bubuk daun kelor mengandung 4 kali kalsium susu, 2 kali protein yoghurt, 7 kali vitamin c jeruk, 4 kali vitamin A wortel, dan 3 kali potasium pisang. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh