jpnn.com - KARAWANG - Serangan hama tikus terhadap tanaman padi di Karawang dinilai cukup luas. Bahkan, sekitar 300 hektar tanaman padi terancam rusak. Kepala Dinas Pertanian Kehutanan Perkebunan dan Peternakan (Distanhutbunnak) Karawang Khadarisman mengatakan, total luas lahan terserang tikus hingga saat ini mencapai 300 hektare.
"Serangan tikus sudah mencapai 300 hektar dan tersebar di 15 kecamatan untuk golongan I dan golongan II," kata Kadarisman kepada Pasundan Ekspres, Minggu (28/7).
BACA JUGA: 207 Pengaduan Dugaan Korupsi di Sumut Masuk ke KPK
Apabila tak segera diatasi, kata Kadarisman, dikhawatirkan serangan binatang pengerat tersebut akan semakin meluas. Melimpahnya populasi tikus, diperkirakan erat kaitannya dengan keadaan iklim saat ini dengan jumlah satu pasang tikus dapat melahirkan 1200 ekor tikus setiap tahun. "Untuk mengantisipasi keadaan tersebut, perlu berbagai upaya serta melibatkan seluruh komponen untuk segera mengatasi serangan tersebut. Upaya yang dilakukan untuk membasmi hama tikus yakni dengan melakukan gropyokan," imbuhnya.
Melihat ancaman tersebut, sebagai salah satu wujud nyata dukungan program ketahanan pangan nasional PT Pupuk Kujang melalalui Gerakan Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) menggelar kegiatan Gropyokan yaitu pembasmian hama yang dilakukan secara masal bersama para petani di Desa Sukamulyam Kecamatan Cilamaya Kulon, Minggu (28/7).
BACA JUGA: Kelabui Harga Diskon, Didenda Rp 2 Miliar
Direktur SDM dan Umum PT Pupuk Kujang Ade Suryanti mengungkapkan, selama ini persoalan hama tikus memang selalu menghantui petani di setiap musim tanam. Petani, kata dia selalu kewalahan menghadapi hama tikus karena tidak mempunyai peralatan yang memadai.
"Selama ini mereka hanya menggunakan alat sederhana dan cara ini kurang efektif untuyk mengendalikan hama tikus. Jika dibiarkan, jumlah area serangan hama tikus meluas dan bukan tidak mungkin stok pangan nasional akan terancam," ujarnya.
BACA JUGA: Tabrak Tongkang, 13 Nelayan Hilang
Dalam kegiatan Gropyokan ini, tim pengendali hama yang dibentuk oleh PT Pupuk Kujang juga menyerahkan bantuan untuk membasmi hama tikus untuk para petani. Seperti bentuk penyuluhan teknik pembasmian tikus dan penyediaan alat-alat seperti emposan (pengasap), Basmikus (kembang api belerang), perangkap tikus dan lain-lain.
"Kalau di sawah masih ada lubang tikus aktif, ada jejak kaki tikus, maupun kotoran tikus maka secepatnya petani harus melakukan pengendalian hama tikus dan pelaksanaannya harus serentak bukan hanya segelintir petani saja," katanya. (nof/lsm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir Rendam 200 Rumah di Lampung, 1 Orang Hilang
Redaktur : Tim Redaksi