JERUSALEM - Lima tahun berlalu kasus Gilad Shalit, tentara Israel yang ditangkap dan ditahan kelompok Hamas, kembali mengemukaSelasa malam lalu (11/10), Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa tentara berkewarganegaraan Israel dan Prancis itu segera bebas
BACA JUGA: Kairo Mencekam, Wakil PM Mundur
Hal itu terjadi setelah dia telah mencapai kesepakatan dengan para pemimpin Hamas soal pertukaran tahanan"Kami telah bersepakat dengan Hamas soal pembebasan Gilad Shalit
BACA JUGA: Dua WNA Afganistan Kabur
Dia akan pulang dalam beberapa hari ke depan," ujar Netanyahu sesaat setelah meneken perjanjian dengan Hamas, seperti diberitakan media kemarin (12/10)Tetapi, Netanyahu maupun Hamas masih bungkam soal tanggal pasti pertukaran tersebut
BACA JUGA: Jagal Muslim Bosnia Sakit Pneumonia
Mereka berjanji untuk merealisasikan pertukaran tahanan dalam waktu dekatJika pertukaran tahanan itu nantinya terwujud, berakhir sudah ketidakjelasan nasib ShalitSejak ditangkap militan Hamas di Jalur Gaza pada 25 Juni 2006, tak banyak kabar tentang pemuda 25 tahun itu.Selama lima tahun ini, Shalit menjadi ikon nasional di IsraelPemerintahan Netanyahu menempuh berbagai cara untuk membebaskan dirinyaTermasuk, melibatkan Palang Merah Internasional (ICRC) dan pemerintah Prancis, serta berdialog langsung dengan HamasTetapi, tidak satu pun upaya mereka yang membuahkan hasil
Karena itu, Israel menyambut positif berita rencana pembebasan ShalitBegitu mendengar kesepakatan yang dicapai dengan Hamas, Tel Aviv langsung memberikan dukungan penuhKemarin pagi, secara resmi kabinet Israel merestui rancangan Netanyahu untuk melepaskan sekitar 1.000 tahanan Palestina sebagai ganti kebebasan Shalit
Yang tak kalah riang mendengar berita bebasnya Shalit adalah Noam dan Aviva ShalitSelama 16 bulan terakhir, orang tua Shalit itu menduduki kediaman resmi NetanyahuKeduanya mendirikan tenda dan tinggal di sana untuk memperjuangkan kebebasan sang putraKemarin, mereka mengakhiri unjuk rasa tersebut dan mulai mempersiapkan kepulangan Shalit.
Meski melewati perdebatan sengit dengan kelompok ultranasionalis, rancangan Netanyahu didukung 26 anggota kabinetTerutama, petinggi militer dan pejabat pertahanan IsraelSedangkan Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman dan dua menteri ultranasionalis lainnya menolak rancangan tersebut
Pemimpin Hamas Khaled Meshaal membenarkan soal kesepakatan dengan Netanyahu ituDari tempat tinggalnya di Damaskus, Syria, dia menegaskan bahwa pertukaran akan dilaksanakan dalam waktu dekat"Hamas dan Israel telah sepakat untuk membebaskan 1.027 tahanan Palestina, dan 27 di antaranya perempuan," ujarnya kemarin
Menurut Meshaal, pembebasan tahanan Palestina itu akan dilaksanakan dalam dua tahapSebanyak 450 tahanan akan lebih dulu dibebaskan dalam sepekan
Selanjutnya, sekitar 550 tahanan lain akan dibebaskan dalam waktu dua bulanTetapi, dia tak menyebutkan, kapan tepatnya Israel akan mulai membebaskan para tahanan ituDia juga tak menyebut kapan Shalit akan dilepaskan(AFP/AP/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cari Dukungan bagi Palestina, Abbas ke Amerika Latin
Redaktur : Tim Redaksi