jpnn.com, SURABAYA - Ketua Asosiasi Persepatuan Jawa Timur (Jatim) Winyoto Gunawan mengungkapkan, industri padat karya di daerahnya, terutama sektor alas kaki mengalami hambatan pertumbuhan.
Menurut Winyoto, hambatan utama yang dialami industri alas kaki di Jatim adalah tingginya kenaikan UMR yang tidak sesuai dengan pertumbuhan industri tersebut.
BACA JUGA: Industri Manufaktur Kalah dari Vietnam, Pengusaha Minta Kemudahan Regulasi
Menurutnya, di Jatim ada sekitar 50 industri alas kaki dengan jumlah tenaga kerja sekitar 100 ribu.
BACA JUGA: Kontribusi Pajak UMKM Belum Signifikan
BACA JUGA: Pegatron Resmikan Pabrik di KIB Pekan Depan, Industri Batam Bergerak Menuju Era Digital
Sebagian besar industri alas kaki tersebut tersebar di wilayah ring satu Jatim.
Tepatnya di Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, Pasuruan, dan lain sebaginya. Artinya UMR di wilayah tersebut sebesar Rp 3,8 juta.
BACA JUGA: Hasil Industri Bikin Impor Naik Drastis
"Kami berharap pemerintahan dapat membantu industri alas kaki di Jatim ini," ujarnya.
Oleh sebab itu, sambung Winyoto, perlu kebijakan khusus di industri padat karya, khususnya terkait suku bunga pinjaman yang dirasanya masih tinggi dibanding negara lainnya. (sb/cin/nur/jay)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BPS: Nilai Impor Barang Industri Kaltara Melonjak Drastis
Redaktur & Reporter : Ragil