Hamdalah, Ancaman Bagi Wilayah Jakarta yang Tumbuh di Samudra Hindia itu Punah

Rabu, 24 November 2021 – 12:01 WIB
Ilustrasi - Badai di Jakarta. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ancaman bagi wilayah DKI Jakarta itu akhirnya punah.

Menurut Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Fachri Radjab, Siklon Tropis Paddy hilang dengan sendirinya.

BACA JUGA: Dampak Badai La Nina Cukup Berat, Bu Risma Imbau Warga Waspada   

Siklon Tropis Paddy sebelumnya tumbuh di Samudra Hindia.

"Update pagi ini, Siklon Tropis Paddy sudah punah," ujar Fachri dalam keterangannya, Rabu (24/11).

BACA JUGA: Wapres Sebut Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 Menyusup ke MUI

Sebelumnya, BMKG melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning (TCWC) melaporkan bibit siklon tropis 90S tumbuh menjadi Siklon Tropis Paddy pada Senin (22/11) siang.

Pada Selasa (23/11) pagi siklon Paddy terpantau di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah bertekanan 995 hPa dengan kekuatan 40 knot (75 km/jam) bergerak ke barat menjauhi wilayah Indonesia.

BACA JUGA: Pesan Penting Jenderal Dudung Untuk Prajurit di Papua, Tegas

Dampak tidak langsung bagi cuaca di Indonesia yaitu hujan sedang hingga lebat 24 jam ke depan di Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur.

Seperti diketahui, pada Selasa (23/11) sejumlah wilayah di DKI Jakarta dan sekitarnya dilanda angin kencang hingga menyebabkan pohon tumbang, seperti di wilayah Tanah Abang, Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.

"Angin kencang ini dampak tidak langsung dari Siklon Tropis Paddy," ucap Fachri.

Tercatat kecepatan angin berkisar antara 28-46 km/jam di beberapa wilayah seperti Cengkareng, Kemayoran dan Tanjung Priok.

Siklon tropis merupakan sistem tekanan rendah dengan masa hidup rata-rata berkisar antara tiga hingga 18 hari.

Karena energi siklon tropis didapat dari lautan hangat, maka siklon tropis akan melemah atau punah ketika bergerak dan memasuki wilayah perairan yang dingin atau memasuki daratan.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler