Hamdalah, Jas Merah dan Jas Hijau Makin Kompak

Sabtu, 09 September 2017 – 23:13 WIB
Wasekjen PDIP Ahmad Basarah (tengah) bersama Sekjen Bamusi Falah Amru saat sowan kepada KH Marzuki Mustamar di Pondok Pesantren Sabilurrosyad di Sukun, Kota Malang, Sabtu (9/9). Foto: istimewa for JPNN

jpnn.com, MALANG - Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Ahmad Basarah menyatakan bahwa partainya akan terus membina hubungan baik dan bersinergi dengan warga Nahdatul Ulama (NU). Menurutnya, kalangan nahdiyin dan nasionalis sudah seperti kakak dan adik.

Basarah menyatakan hal itu saat sowan kepada KH Marzuki Mustamar di Pondok Pesantren Sabilurrosyad di Sukun, Kota Malang, Sabtu (9/9). Basarah di hadapan Kiai Marzuki mengaku diutus oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk meneruskan tradisi hubungan baik di antara para tokoh pendiri bangsa dari kalangan nasionalis ataupun agama.

BACA JUGA: Hasto Tegaskan PDIP Tak Berhasrat Bekukan KPK

"Ibu Megawati meminta saya untuk sampaikan, bahwa pada saat HUT Kemerdekaan tahun 1966, Pidato Bung Karno yang sangat terkenal judulnya Jas Merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Dan di kalangan nahdiyin sekarang ada tagline Jas Hijau, jangan sekali-kali hilangkan jasa ulama,” kata Basarah.

Sejumlah kiai dari wilayah Malang Raya juga ikut hadir pada pertemuan di pondok asuhan Kiai Marzuki itu. Sedangkan Basarah didampingi Sekjen Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Falah Amru dan Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Sri Untari.

BACA JUGA: Anak Buah Bu Mega Pengin KPK Dibekukan Sementara

Lebih lanjut Basarah mengatakan, kader PDI Perjuangan selalu ditempa agar tak pernah melupakan sejarah perjuangan bangsa, terutama saat merebut kemerdekaan. Kiai Hasyim Asy’ari membentuk NU pada 1926, sedangkan Bung Karno mendirikan PNI pada 1927.

Kemudian pada 1928 ada Sumpah Pemuda yang menjadi cikap bakal Indonesia. Dari kerja sama kalangan nasionalis dan agama pula maka Indonesia bisa merdeka.

BACA JUGA: Warga NU Desak Megawati Pilih Calon Ini Untuk Jatim

Karena itu, kader-kader PDIP tak akan pernah melupakan sejarah itu. "Jas Merah dan Jas Hijau harus jadi tagline untuk kebersamaan," tegasnya.

Basarah menegaskan, jika NU, Muhammadiyah dan kalangan nasionalis bisa terus bekerja sama dan bersinergi maka Indonesia menjadi kekuatan luar biasa. Menurutnya, Megawati selalu mewanti-wanti kader PDIP agar mencontoh para pendiri bangsa seperti Bung Karno, KH Hasyim Asyari, KH Ahmad Dahlan, KH Wahab Chasbullah ataupun KH Wahid Hasyim dalam membangun kerja sama demi Indonesia.

"Kalau sudah ormas besar di Republik ini yaitu NU, dan PDI Perjuangan sebagai partai besar di republik ini, bersinergi, tidak hanya bisa mengusir segala ancaman, tetapi akan bisa melakukan hal baik yang luar biasa," ujar Basarah seraya mengajak kalangan santri yang mungkin mau masuk ke PDIP.

Basarah di ujung pertemuan juga menyinggung masalah Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) 2018. Untuk itu pula Basarah diutus Megawati agar sowan ke para kiai NU di Jatim untuk mencari figur yang mewakili kaum nahdiyin.

Sedangkan Kiai Marzuki memuji langkah Basarah maupun PDIP yang mendekat ke kiai. Menurutnya, warga NU pasti selalu siap bekerja sama untuk menjaga Indonesia.

"Sudah benar kalau Ibu Mega paring dawuh untuk melanjutkan tradisi Jas Merah dan Jas Hijau. Kalau NU yang diajak, dijamin full Indonesia, dan full Islam," katanya.

Menurutnya, NU sudah semestinya memberi respons positif upaya PDIP. Agar suasana batin PDIP dan NU mirip Kiai Hasyim Asy’ari dan Bung Karno, kata Kiai Marzuki, ada baiknya jika kelak pertemuannya dihadiri Megawati, KI Said Aqil Siradj dan juga Puan Maharani. “Tentu akan menjadi kekuatan luar biasa," ulasnya.

Sebelum pertemuan berakhir, Kiai Marzuki juga menitipkan surat ke Basarah untuk diteruskan ke Megawati. Surat yang ditulis dengan huruf Arab Gundul itu berisi figur calon gubernur Jatim yang diusulkan para kiai NU ke PDIP.(ysa/rmo/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Surat Khusus untuk Bu Mega dari Para Kiai di Tapal Kuda


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler