Hamdalah, Pertumbuhan Ekonomi Bengkulu Naik Tujuh Persen

Senin, 27 November 2017 – 03:30 WIB
Ilustrasi. Foto: pixabay

jpnn.com, RANTAU - Percepatan pembangunan Pulau Baai bakal berefek pada naiknya pertumbuhan ekonomi di Bengkulu sebesar 0, 7 persen.

Meski Bank Indonesia meramalkan justru pertumbuhannya sebesar 0, 9 persen, namun

BACA JUGA: Terlibat Korupsi Dana BOP, 20 Tersangka Masuk Penjara

Kamal beranggapan terlalu optimis jika angka sebesar 0,9 persen akan terjadi.

Meski diakuinya prosentase sebesar 0,7 persen ini masih merupakan anggapan subjektif dari Guru Besar bidang Ekonomi Keuangan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unib ini.

BACA JUGA: Tangkap Pencuri di Rumahnya, Aiptu Joni Malah Kena Bacok

Pakar Ekonomi yang sudah mencetuskan angka 0,7 persen saat digelarnya seminar Ekonomi di Hotel Santika beberapa waktu lalu beranggapan, pertumbuhan sebesar 0,7 persen itu bisa terjadi jika semua pelabuhan yang akan dibangun itu semuanya berfungsi dengan baik.

“Artinya jika pembangunan sesuai harapan dan fungsi dermaga yang dibangun sesuai dengan fungsi-fungsinya saya optimis pertumbuhan sebesar 0,7 persen itu akan tercipta,” ungkapnya.

BACA JUGA: Bapak Kandung dan Ayah Tiri Jadi Tersangka Pemerkosaan Anak

Seperti diketahui Pelindo sesuai rencana kerjanya, akan membuat lima dermaga baru sampai tahun 2021 nanti. Kelima dermaga itu, yakni, menaikkan kapasitas batubara menjadi 50 juta per tahun, membuat dermaga terminal ternak, membangun penampungan Crude Palm Oil (CPO), memperbesar kapasitas dermaga peti kemas, dan membentuk kawasan ekonomi khusus.

“Dari sini jelas jasa transportasi akan bergerak dan ini menjadi pemicu utama tumbuhnya ekonomi di Bengkulu,” ujar Kamal. Dia menilai, dampak lain selain transportasi, jelas akan terjadi berupa penyerapan tenaga kerja, industri jasa perhotelan rumah makan dan lain-lain akan terdampak. “Kalau dampak ini pasti terjadi,” tutupnya. (iks)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribut di Jalan, Dor! Oknum Polisi Lakukan Aksi Koboi


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler