jpnn.com - MARIA Ulfa dengan telaten membimbing puluhan ibu hamil (bumil) untuk menirukan berbagai gerakan senam. Mulai gerakan peregangan otot-otot tubuh dalam tahap pemanasan, gerakan inti, pendinginan, hingga relaksasi.
''Fungsi senam seperti ini supaya mempermudah jalan lahir ya, bunda. Tapi, buat yang rencana Caesar juga nggak apa-apa. Tetap bermanfaat untuk memperkuat otot panggul, tulang punggung, dan otot rahim,'' ujarnya kepada para peserta.
BACA JUGA: Fakhria Momtaz Siap Mengajak Taliban Ikut Kelas Yoga
Sebagai instruktur kelas senam hamil yang diadakan National Hospital (NH) kemarin, Maria memang banyak memberikan tip sekaligus pengetahuan seputar ibu hamil.
Misalnya, menyemangati para calon ibu untuk selalu menjaga mood. Sebab, apa yang dirasakan calon ibu turut dirasakan janinnya.
BACA JUGA: Bolehkah Ibu Hamil Ikut Zumba?
Sebelum menjalani senam hamil, semua peserta hari itu diberi ilmu lebih dulu oleh dr Hendera Henderi SpOG.
Dia menyebut senam hamil dilakukan dengan persetujuan medis dan dilaksanakan setelah kehamilan mencapai usia 22 minggu.
BACA JUGA: Beri Kode Tersembunyi, Kartika Putri Sudah Hamil?
Dilakukan secara teratur, disiplin, dalam batas kemampuan fisik calon ibu. Rangkaian gerakan senam hamil pun bertujuan untuk mengatur pernapasan, mencegah pegal linu, dan melancarkan kelahiran.
Vebby Puspitasari, salah satu peserta, menuturkan bahwa dirinya rutin melangsungkan senam hamil sejak usia kehamilan 23 minggu hingga kini menginjak minggu ke-36.
Langkah tersebut merupakan upayanya untuk memperlancar persalinan. ''Supaya lahirannya lancar, itu yang paling penting. Karena ngadepi kontraksi kan aduh, sakitnya minta ampun,'' ungkapnya. (hay/c15/any/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ladies, ini 5 Mitos Seputar Menstruasi
Redaktur & Reporter : Natalia