jpnn.com - JAKARTA - Aksi manipulasi data tenaga honorer kategori dua (K2) secara membabi-buta diduga terjadi di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), NTB.
Sekretaris Jenderal Forum Honorer Indonesia (Sekjen FHI) Eko Imam Suryanto, mengatakan, berdasar data yang diterimanya dari anggota FHI di Loteng, manipulasi data sudah terjadi sejak proses penetapan nama-nama yang masuk kategori dua yang berhak ikut tes CPNS.
BACA JUGA: NU Jabar Juga Dukung Langkah Kapolda Jabar
"Laporan yang sama terima, berdasarkan database semula yang berhak ikut tes dan sudah uji publik 1.600 tenaga honorer namun membengkak menjadi 2.828 orang. Nama-nama penambahan ini lah yang banyak lulus dan didominasi keluarga pejabat," ujar Eko kepada JPNN, Jumat (7/3).
Disebutkan, dari 2.828 honorer K2 yang ikut tes CPNS, akhirnya yang lulus 763 orang. Dari jumlah yang lulus itu, sebanyak 300 honorer K2 diduga kuat menggunakan data palsu.
BACA JUGA: Wabup Arahkan PNS Dukung Partainya
"Menurut anggota FHI yang melaporkan ke saya, angka 300 itu berdasar temuan inspektorat setempat," kata Eko.
Lebih lanjut dikatakan, para anggota FHI di Loteng juga sudah sering menggelar aksi demo untuk memrotes hal ini. Namun, kata Eko masih berdasar laporan dari anak buahnya di sana, BKD setempat tidak tegas.
BACA JUGA: Ngopi di Jam Kerja, Empat PNS Kena Razia
Temuan itu juga sudah disampaikan ke tim verifikasi data honorer K2 yang dibentuk pemda setempat. "Namun kawan-kawan di sana pesimis tim verifikasi bisa bersikap obyektif. Kawan-kawan di sana curiga ada kongkalikong," pungkas Eko. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Versi Polisi, yang Dibakar Warung, Bukan Posko NasDem
Redaktur : Tim Redaksi