jpnn.com, JAKARTA - Media sosial diramaikan sebuah vidoe pernyataan anggota Dewan Pertimbangan Presiden Agum Gumelar membeberkan proses persidangan kasus penculikan aktivis yang berujung pada rekomendasi pemecatan Prabowo Subianto dari dinas kemiliteran oleh Dewan Kehormatan Perwira (DKP).
Sekretaris Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Hanafi Rais mengatakan bahwa ini adalah lagu lama yang diputar terus.
BACA JUGA: 2 Kali Prabowo Bilang: Ini Aroma Kemenangan Rakyat
"Lagu lama diputar-putar terus, begitu," kata Hanafi kepada wartawan di gedung DPR, Jakarta, Selasa (12/3).
BACA JUGA: Nasdem: Prabowo Perlu Ungkap Fakta Sebenarnya
BACA JUGA: Taufik Gerindra: Sekarang Sama Emak-Emak Takut, Sama Musik Takut
Hanafi mengatakan, sebenarnya persoalan itu sudah selesai. Bahkan, kata dia, ketua umum Partai Gerindra itu dulu juga pernah menjadi calon wakil presiden berpasangan dengan Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Kalau memang itu masalahnya, Pak Prabowo juga dulu pernah jadi cawapreanya Bu Megawati. Jadi, sebenarnya sudah tidak ada masalah lagi soal itu," ungkap Hanafi.
BACA JUGA: Ingin Bertemu Prabowo? Datang ke Gelanggang Remaja
Wakil ketua Komisi I DPR itu mengingatkan kalau mau menyuguhkan hidangan pada masyarakat, berilah yang segar. "Jangan yang basi. Kalau yang basi nanti malah muntah, begitu ya," ungkap wakil ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN), itu.
Seperti ramai diberitakan, dalam video itu Agum menjelaskan struktur DKP. Sebagai informasi, anggota DKP saat itu antara lain Subagyo HS sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Susilo Bambang Yudhoyono, Agum Gumelar, Djamari Chaniago, Ari J Kumaat, Fahrul Razi, dan Yusuf Kartanegara.
Agum menyatakan DKP merekomendasikan kepada Panglima TNI saat itu untuk memberhentikan Prabowo dari dinas militer. Keputusan itu ditandatangani oleh semua anggota DKP termasuk SBY.
Agum juga heran dengan SBY yang dulu menandatangani keputusan DKP, justru sekarang memberikan dukungan kepada Prabowo. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prediksi Bang Ara soal Gerindra Jika Prabowo Kalah Pilpres Lagi
Redaktur & Reporter : Boy