jpnn.com, BEKASI - Dedi Mulyadi belum berani menyebut nama yang akan mendampinginya sebagai bakal calon wakil gubernur Jawa Barat.
Bahkan, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat itu merasa belum menjadi calon gubernur Jabar. Pasalnya, meski santer didorong maju di pilgub 2018, ia belum mendapat rekomendasi dari DPP partainya.
BACA JUGA: Yakin Isu SARA tak Laku di Pilgub Jabar
Kata Dedi, hingga saat ini baru sebatas usulan yang diajukan DPD Jawa Barat ke DPP. Sehingga, ia belum mau menyebut siapa kandidat yang bakal digandengnya di Pilgub Jabar 2018.
“Jadi sifatnya pasif saja, kan kita nunggu apa yang menjadi keputusan DPP Golkar. Saya menjadi pihak yang diusulkan, sehingga sifatnya ya pasif saja, kan hari ini belum merasa calon gubernur,” ujar Dedi kepada Radar Bekasi (Jawa Pos Group).
BACA JUGA: Tiga Kandidat Cagub dari PKS, Siapa Ditetapkan?
Meski demikian, Dedi sudah membangun komunikasi politik dengan semua partai. Ia juga membuka pintu bagi partai mana pun yang ingin menemuinya.
Kata dia, ada beberapa pengurus partai yang rutin mendatangi kediamannya, seperti dari PKB, PPP, dan Hanura.
BACA JUGA: Demi Dedi Mulyadi, SBY Diganti jadi SDM
Hanya saja, Bupati Purwakarta ini mengatakan, pertemuan itu hanya karena kedekatannya dengan pimpinan partai lain. Jadi, belum bisa dinyatakan sebagai pertemuan politik untuk menghadapi Pilgub Jabar.
Dari tiga partai yang rutin mendatangai kediaman Dedi Mulyadi, satu di antaranya sudah menyatakan dukungannya, yakni Hanura.
Berdasarkan hasil rapat koordinasi daerah (Rakorda) Jawa Barat 2017, DPD Hanura mendorong Dedi Mulyadi maju di hajat demokrasi 2018.
“Itu putusan Hanura, itu urusan internal mereka. Kami tidak mau mencampuri internal partai lain. Ini kan poros Jabar, poros Jabar bukan hanya untuk pilgub saja, melainkan komitmen pembangunan,” ungkapnya. (yay)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Azis Samual Ditunjuk Jadi Plt DPD Golkar Papua
Redaktur & Reporter : Soetomo