jpnn.com - JAKARTA - Menjaga kebersihan saat menstruasi merupakan salah satu upaya menjaga kesehatan organ reproduksi.
Sayangnya hal ini belum diketahui oleh setiap perempuan, khususnya anak-anak remaja yang baru saja memasuki masa menstruasi pertama.
BACA JUGA: Uni-Charm Luncurkan Pembalut Bio Material, Ini Keunggulannya
"Kebersihan saat menstruasi menjadi salah satu kunci kesehatan reproduksi perempuan dan pada dasarnya bisa dilakukan dengan mudah," kata dokter spesialis obstetri dan ginekologi dr. Anggara Mahardika, SpOG. dalam edukasi kesehatan GANBATE (Ganti Pembalut Tiap Empat Jam) yang menyasar anak sekolah usia remaja besutan Laurier, Selasa (18/7).
Untuk menjaga kebersihan menstruasi dapat dilakukan berbagai cara. Pertama, dari dalam tubuh seperti menjaga pola makan bergizi, olahraga teratur (tetap aktif).
BACA JUGA: Sahrul Gunawan Sebut Irfan Hakim Pernah Pakai Pembalut Perempuan
Kemudian, dari luar tubuh dengan rajin mengganti pembalut setiap 4 jam sekali.
"Atau segera ganti saat pembalut terasa lembab, penuh walaupun durasi penggunaannya belum 4 jam," terangnya.
BACA JUGA: Mbak NA Simpan Barang Terlarang dalam Bra dan Pembalut, Tetap Saja Ketahuan Polisi
Saat menstruasi, kebersihan area kewanitaan menjadi hal yang penting untuk diperhatikan dan Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) perlu disosialisasikan dan diterapkan oleh semua perempuan.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Laurier tahun 2023, frekuensi ganti pembalut selama 4 jam sekali hanya dilakukan oleh 28% perempuan Indonesia, selebihnya mengganti pembalut di atas 4 jam, bahkan 11 jam sekali.
Hal ini tentunya dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan reproduksi perempuan karena dapat menimbulkan kuman dan bakteri yang menyebabkan penyakit di area intim seperti infeksi saluran kencing, infeksi saluran reproduksi, iritasi pada kulit, bau tidak sedap, dan juga bakteri.
Mengganti pembalut tiap 4 jam sekali1 saat menstruasi merupakan salah satu upaya menjaga kesehatan kulit di area intim dan organ reproduksi yang disarankan oleh para ahli di samping upaya lainnya seperti cara membasuh dari arah depan ke belakang setelah buang air dan menggunakan pakaian dalam berbahan katun.
"Kami mengambil peran untuk melakukan edukasi dimulai dari remaja putri usia sekolah agar dapat memiliki kesadaran akan pentingnya MKM dari mulai saat pertama kali mereka memasuki periode menstruasi," ucap Rosita selaku Associate Vice President Marketing Kao Indonesia.
Sejak 1997, Laurier secara berkelanjutan telah melakukan edukasi kepada jutaan remaja perempuan di ribuan sekolah di seluruh Indonesia.
Edukasi dilakukan dengan memberikan informasi dan pengetahuan seputar kesehatan reproduksi khususnya yang terkait dengan menstruasi pada remaja.
"Tahun ini kami telah mengedukasi 64.758 remaja putri di 398 sekolah dan akan kembali menyasar 53.250 remaja putri di 437 sekolah lainnya," pungkasnya. (esy/jpnn)
Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Mesyia Muhammad