JAKARTA --Kemenangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pilpres 2009 lebih disebabkan personality dia yang memikat rakyat, bukan karena hasil kerja 24 partai pendukungnyaKarenanya, SBY tidak perlu terlalu pusing untuk mengakomodir keinginan partai pendukungnya di kabinet mendatang
BACA JUGA: DPT Sesungguhnya Masih Misterius
Lebih baik SBY memilih kalangan profesional untuk mengisi kabinetnyaBACA JUGA: Fadli Zon: Pilpres 2009 Kacau-balau
Menurutnya, hanya tiga partai pendukung SBY yang layak mendapat jatah kursi menteri, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN).Ketiga partai itu layak diberi jatah kursi bukan karena untuk membalas jasa sebagai partai pendukung, tapi sebagai cara untuk menjaga keseimbangan politik
BACA JUGA: Megawati Puji Kesetiaan Prabowo dan Gerindra
Menurutnya, kalau pun SBY merasa tidak enak hati dengaan partai-partai lain selain ketiga partai tersebut, maka cukup mereka diberi jabatan sebagai duta besar (dubes) saja.Pendapat yang sama disampaikan pakar Hukum Tata Negara (HTN) Irman Putra SidinSBY, katanya, tidak perlu menuruti keinginan seluruh partai pendukungDijelaskan, bahwa 24 partai dulunya berkoalisi untuk mengusung pencalonan SBY sebagai presiden, yang berarti tidak lantas sebagai partai pendukung pemerintahAlasan lain, hal ini untuk menata sistem pemerintahan presidensiilAgar presiden bisa bekerja secara efektif, maka dia tidak boleh direcoki oleh kepentingan-kepentingan politik para pembntunyaBagaimana pun, menteri yang berasal dari partai akan punya loyalitas ganda, yakni kepada presiden dan kepada partainya"Jadi, kalau SBY ambil dari orang partai, sama saja dia menyimpan musuh dalam selimut," katanya.
Alasan lain, secara teoritis, memang orang partai bukan untuk duduk di kabinetPolitisi sudah diberi ruang untuk memperebutkan kursi di legislatif yakni DPR dan DPRDNamun dia mengakui, SBY tidak akan berani secara total meninggalkan partai-partai pendukungnyaSBY akan berhadapan dengan partai-partai yang ngotot mendapat jatah menteri"Karena faktanya, kursi kabinet itu seperti kapal kerukOrang-orang partai akan memperbutkan kursi menteri kehutanan misalnya, dibanding menteri pertahanan atau menteri luar negeri, karena menteri kehutanan bisa menjadi sarana menumpuk pundi-pundi harta," ujarnya(sam/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditunggu Wartawan, Hafiz Malah Ngacir!
Redaktur : Tim Redaksi