jpnn.com - TERNATE - Status Nulzuludin Sjah sebagai Sultan Ternate hanya bertahan 48 jam. Hal ini menyusul surat pernyataan yang dibuat Nulzuludin terkait kekeliruan atas pengangkatannya sebagai sultan oleh Kiemalaha Tomagola, Jumat (23/9) lalu. Terkait masa jabatan yang berlangsung 48 jam itu, muncul pertanyaan: Inikah sultan paling singkat di dunia?
Surat pernyataan ini dibuat Nulzuluddin di depan kolano Masoa, Sjarifuddin Sjah, pihak keluarga besar Alm. Sultan Mudaffar Sjah, termasuk Firman Sjah, Ofa Soraya, Ofa Wiriawati M Sjah dan bobato 18 yang berlangsung di Kedaton Ici di kawasan Soa Sio Ternate, Minggu (25/9).
BACA JUGA: Diam-Diam Ada yang Gelapkan Duit Importer
Isi surat tersebut menyatakan bahwa apa yang dilakukan terkait pengangkatan Nuzuluddin sebagai sultan bukan atas kemauannya sendiri. Nulzuludin hanya mengikuti kemauan Kiemalaha dan kedua saudaranya.
Lebih lanjut, pernyataan tersebut menyebutkan proses Sinonako adalah bukan proses pelantikan sebagai sultan pada Jumat (23/9), melainkan merupakan akhir dari proses pencarian penerus dari sultan Alm Mudaffar Sjah. Adapun pemakaian mahkota dalam proses tersebut adalah kekeliruan.
BACA JUGA: Kurir Penyelundup Lobster Ditangkap Polisi
“Atas kekeliruan tersebut saya (Nulzuludin M Sjah) memohon maaf sebesar-besarnya dan kepada khalayak, disampaikan agar tidak terprovokasi dengan isu-isu dari pihak yang tidak bertanggung jawab dan agar menjaga keamanan dan ketertiban, khususnya di lingkungan kedaton, dan untuk sementara saya tidak akan beraktivitas di kedaton,” demikian isi surat tersebut.
Selain surat pernyataan yang ditandatangani Nulzuludin M Sjah di atas materai enam ribu, surat pernyataan kedua untuk memperkuat pernyataan tersebut juga dibuat Nulzuludin, namun belum selesai dibuat, ibu dari Nulzuludin M Sjah yaitu Talha Mahri M Sjah datang ke kedaton Ici dan membawa keluar Nulzuludin dari kedato ici ke kediaman mereka di kawasan santiong.
BACA JUGA: Tak Sudi Disebut Bodoh, Calon Kades Tebas Kepala Tim Sukses
Kedatangan ibu dari Nulzuludin ini sebelumnya karena mendapat laporan bahwa anaknya sedang disandera oleh keluarga besar di kedaton ici.
Talha Mahri M Sjah lalu melaporkan ke polisi untuk datang dan mengeluarkan anaknya tersebut. Sekitar pukul 03.30 WIT Talha Mahri M Sjah bersama polisi lalu mendatangi Kadaton Ici dan mengeluarkan anaknya dari dalam ruang utama.
Polisi sendiri tidak menemani Talha Mahri M Sjah masuk ke dalam ruang Kedaton Ici. Dia hanya ditemani satu kerabatnya dan menarik keluar Nulzuludin yang saat itu sedang menulis surat pernyataan ke dua.
“Kami ditelpon ibu Talha Mahri M Sjah untuk menemani dia ke Kadaton Ici bersama polisi untuk keluarkan Nulzuludin, katanya disandera keluarga,” ungkap salah satu warga santiong yang menemani Talha Mahri M Sjah ke kadaton ici yang ditemui Malut Post (JPNN Group) ini sesaat setelah keluar dari kedaton, kemarin (25/9).(JPG/lid/jfr/fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alhamdulillah, Wahid Sudah Mau Kurangi Makan, Kini Cuman Enam Sendok
Redaktur : Tim Redaksi