Hanya Jokowi yang Bisa Mengerem Langkah Erick Thohir

Senin, 15 Juni 2020 – 04:48 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pakar IMI (Indonesia Maju Institut) Lukman Edy mengatakan Menteri BUMN Erick Thohir sejak dilantik hingga saat ini belum berhenti menjalankan kebijakan strategis di kementeriannya dan perusahaan pelat merah.

Rentetan gebrakan ET, dinilai Lukman Edy, menunjukkan adanya pola kebijakan yang konsisten dan terukur.

BACA JUGA: Erick Thohir Angkat Pejabat BIN jadi Komisaris Antam

Dari sudut pandang reformasi birokrasi, apa yang dilakukan oleh pendiri Mahaka Group itu merupakan bagian dari apa yang disebut dengan efisiensi dan transformasi.

"Yang saya dengar, yang bisa mengerem langkah cepat, progresif dan konsisten Menteri ET dalam melakukan effisiensi dan transformasi ala beliau hanya Presiden Jokowi. Jangan coba-coba mengganggu konsentrasinya, pasti tidak diindahkannya, kecuali ada perintah langsung dari Presiden Jokowi," ucap Lukman Edy di Jakarta, Minggu malam (14/6).

BACA JUGA: Alasan Erick Thohir Pangkas Jumlah BUMN

Waktu awal-awal dilantik, atas nama efisiensi dan efektifitas, Erick Thohir memangkas empat jabatan deputi di kementeriannya yang di era Rini Soemarno diisi oleh tujuh orang. Kini, dipangkas menjadi tiga orang saja.

Hal itu dilakukannya sesuai arahan Presiden Jokowi, untuk mempercepat gerak dalam membangun bangsa, serta penyederhanaan birokrasi.

BACA JUGA: Sejak Januari Pria Inisial D ke Sejumlah RS, Dia Jahat

Setelah itu mantan ketua TKN Jokowi - Ma'ruf itu terus melakukan berbagai gebrakan.

Antara lain dia menutup 51 anak dan cucu perusahaan BUMN dari 3 perusahaan yakni Garuda Indonesia, Pertamina, dan Telkom.

Kemudian, ET menggabungkan sejumlah BUMN dalam bentuk holding, merampingkan seluruh jumlah direksi anak perusahaan pelat merah, termasuk BUMN karya dengan memasukkan kader dan enginer muda.

Terakhir, dia melakukan perombakan di Pertamina. Susunan direksi yang semula 11, kini jumlahnya tinggal 6 jabatan saja.

"Perombakan ini dilakukan dalam rapat umum pemegang saham tahunan PT Pertamina beberapa hari yang lalu," tukas LE -sapaan Lukman Edy.

Menurut LE, dari berbagai kebijakan itu terlihat bahwa menteri BUMN sekarang ini sedang menjalankan dua ajaran David Osborne, yakni efisiensi dengan cara memangkas birokrasi, dan transformasi dengan cara mewirausahakan birokrasi.

"Dua kaca pandang dalam karya masterpiece David Osborne, Banishing Bureucracy dan reinventing Goverment akan mudah digunakan dalam melihat langkah-langkah yang dilakukan oleh ET," sebutnya.

Sebagai seorang profesional, yang dilakukan Erick Thohir menurutnya tidaklah mengherankan.

Sebab profesionalisme bagi menteri berusia 50 tahun itu sudah menjadi habbit.

Karenanya, kata Lukman, nalar bisnis efisiensi dan transformasi dipastikan akan mewarnai kebijakannya.

Menurut Lukman, Erick Thihir menunjukkan integritasnya dengan tidak terpengaruh berbagai tekanan internal maupun eksternal.

Bukan tidak sedikit tekanan di internal BUMN yang merasa tidak nyaman dengan kencangnya terobosan menteri ET.

"Kasak-kusuk di internal sudah seperti lebah, mendengung. Begitu juga eksternal tidak kurang banyaknya yang membebani menteri ET, tapi beliau konsisten mengeksekusi visi transformasinya," ungkap mantan politikus Senayan dari PKB ini.

LE menambahkan, pada aspek operasional dengan kebijakan mengganti figur-figur senior dengan yang lebih muda merupakan gambaran keinginan Menteri Erik, agar BUMN-BUMN lebih progresif dan bergerak cepat.

Apalagi hari ini BUMN menjadi andalan untuk bangkitnya ekonomi nasional, pasckrisis akibat covid 19.

"Kita tunggu langkah berikutnya. Menteri ET adalah efisiensi dan transformasi. Kita doakan semoga BUMN kita benar-benar berubah dan memberikan kontribusi optimal dalam pertumbuhan ekonomi secara khusus dan kesejahteraan rakyat Indonesia secara umum," tandas LE. (fat/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler