jpnn.com, JAKARTA - Yayasan Kebaya Warisan Indonesia (Kebaya Foundation) menggelar aksi sosial penggalangan dana dan santunan kepada Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) pada Rabu (14/6).
Ketua Kebaya Foundation DKI Jakarta Happy Djarot menjelaskan yayasan besutannya mendedikasikan acara ini untuk pelestarian dan pengembangan kebaya sekaligus aksi sosial.
BACA JUGA: 4 Fakta Menarik Jaleela, Kebaya Asal NTB yang Menyedot Perhatian Pasar Eropa
“Kami senang sekali bisa berkumpul temu kangen anggota yayasan dan juga mengingat nilai-nilai kemanusiaan serta kepedulian terhadap sesama,” ujar Happy kepada awak media di kawasan Senayan, Jakarta Selatan.
Happy menyebut Kebaya Foundation berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 30 juta untuk YPAC.
BACA JUGA: Usulkan Kebaya Masuk Daftar ICH UNESCO, Indonesia Tidak Sendiri
Aksi tersebut diharapkan memiliki arti penting dalam mendorong inklusi dan memberikan kesempatan kepada anak-anak disabilitas untuk berkembang dengan sebaik-baiknya.
Kebaya Foundation, lanjut Happy, memiliki motto dengan berkebaya, perempuan Indonesia berdaya, berbudaya dan berkepribadian Pancasila. Kini pihaknya tengah memperjuangkan pencanangan ‘Hari Kebaya Nasional’ serta ‘Kebaya Goes to UNESCO’.
BACA JUGA: Kebaya Foundation: Saatnya Melestarikan Warisan Budaya Indonesia
“Saling berbagi dengan sesama, terutama mereka yang benar-benar membutuhkan, sehingga kehadiran Kebaya Foundation benar-benar bermanfaat bagi publik,” kata ibu tiga anak ini.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Kebaya Foundation Tuti Roosdiono mengapresiasi acara yang dimotori perwakilan DKI Jakarta ini.
“Kami sungguh mengapresiasi inisiatif Bu Happy dan kawan-kawan Kebaya Foundation DKI untuk menggelar acara ini sekaligus berbagi sosial kepada adik-adik penyandang disabilitas,” kata anggota Komisi IX DPR ini.
Ketua Panitia Aksi Sosial dan Temu Kangen Kebaya Foundation Santi Tio menyatakan gembiranya bisa berkumpul dengan para pengusaha, wanita karir, maupun pegiat kemanusiaan yang tergabung pada yayasan yang berdiri sejak 28 Mei 2021 itu.
“Sebagai sesama anak bangsa, di sinilah esensi saling berbagi itu menjadi penting,” imbuh Santi Tio.(*)
Redaktur & Reporter : Natalia