Harap-Harap Cemas Keluarga ABK Sinar Kudus yang Disandera Perompak Somalia

Bebas, Tak Izinkan Berlayar Lagi

Kamis, 14 April 2011 – 09:51 WIB

Anggota keluarga ABK Sinar Kudus yang disandera perompak Somalia terus berharap orang-orang tercintanya itu segera bebasMereka minta pemerintah dan perusahaan serius mengurus kasus menghebohkan tersebut.
--------------------------------------
RICO AFRIDO SIMANJUNTAK, Bogor
-------------------------------------

Korban penyanderaan lain adalah Slamet Riyadi, 58, warga Jalan Kolonel Enjo Martadisastri, Bogor

BACA JUGA: Masjid Muammar Qaddafy di Bogor, ketika Libya Dilanda Perang

Dia termasuk ABK senior
Slamet berlayar sejak 1977.
Kabar terakhir yang diterima keluarga, Slamet sakit cukup parah

BACA JUGA: Arifinto Setelah Mengajukan Pengunduran Diri dari DPR RI

Menurut keluarga, Slamet seharusnya sudah pensiun pada 2004
"Tapi, karena masih butuh biaya dan perusahaan mau memberdayakan Pak Slamet, ya sudah, memperpanjang masa kerja," ujar Aziz Amiril Mukminin, adik ipar Slamet.

Menurut Aziz, perjalanan Slamet ke Rotterdam, Belanda, sebenarnya merupakan pelayaran terakhir

BACA JUGA: Martin Eric, Terpidana Seumur Hidup Geng Bali Nine yang Menikah di Penjara

"Pak Slamet pernah berkata kepada kami bahwa dirinya ingin pensiun setelah itu," ujarnya.

Di keluarga, Slamet dikenal sebagai sosok yang sabar dan mahir main basket"Tiap ayah libur, kami selalu main basket bersama," kata Ardian Aryadi, 16, anak semata wayang Slamet.

Menurut siswa kelas XI SMAN 2 Bogor itu, Slamet mengajarinya main basket sejak dirinya duduk di bangku SMPBerbagai teknik main basket diajarkan oleh Slamet kepada Ardian.

Hasilnya membanggakanBelum lama ini, Ardian menyabet gelar juara pertama three point contest pada laga Honda Development Basketball League (DBL) West Java Series-West RegionDia juga ikut mengantarkan tim sekolahnya merengkuh gelar juara."?Itu semua berkat ayah saya yang rajin mengajari saya bermain basket sejak SMP," ucap Ardian.

Kini Ardian sedih dan sangat cemasSebab, sang ayah dikabarkan sakit parah dalam sanderaan para perompak"Ayah nggak punya penyakitMungkin karena pikiran atau intimidasi dari perompak, ayah jadi sakit parah," ujar dia.

Ardian berharap pemerintah serta perusahaan tempat ayahnya bekerja serius menangani masalah ituDengan begitu, Slamet bisa segera pulang"Kalau ayah pulang nanti, saya pikir-pikir dulu jika ayah ingin berlayar lagi," tutur dia.

Ida Laily Udianingsih, 42, istri Slamet, menyatakan, sejak ditahan perompak pada 16 Maret lalu, suaminya dua kali meneleponTepatnya pada 24 Maret dan 31 Maret lalu"Waktu komunikasi terakhir 31 MaretSaat itu suami saya bilang bahwa logistik menipis dan saya disuruh memberi tahu pihak perusahaan," papar dia.

Ida juga berharap pemerintah dan perusahaan secepatnya menyelamatkan Slamet dan 19 rekannyaJika nanti Slamet pulang, Ida tidak akan memperbolehkan suaminya berlayar lagi"ending pensiun, buka usaha sendiri,"ucap dia.

Kesedihan juga tampak pada wajah Novi Savitri, 29Warga Sukmajaya, Depok, itu kini menunggu kabar tentang nasib suaminya, Hari Suhairi, yang juga menjadi korban penyanderaan perompak SomaliaDia berharap pemerintah dan perusahaan tempat suaminya bekerja bisa membebaskan para sandera tersebut.  

Dari Bekasi, dilaporkan ada dua warga yang juga menjadi korban penyanderaan perompak SomaliaMereka adalah John Waryono, warga Pondok Sani Putra, RT 05/05, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, dan Irnius Nggotu, warga Blok B9 No 12 Perumahan Alinda Kencana 2, Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara.

Karmiati, istri John, menyatakan, hampir sebulan terakhir dirinya dihinggapi rasa cemas dan khawatir akan suaminyaNamun, kegundahan itu sedikit terobati karena suaminya menelepon pada 28 Maret lalu.

Melalui telepon, John mengabarkan bahwa kondisi para ABK Sinar Kudus, termasuk dirinya, tidak terlalu parahTidak ada kekerasan fisik yang dilakukan oleh para perompak terhadap merekaHanya, sebagian ABK terserang penyakit diare"abar dari suami saya, ada 12 orang yang sakit diare,"ujar Karmiati.

Masalah lain adalah mulai menipisnya persediaan makanan dan minumanSebab, kapal yang telah disandera perompak itu hanya berputar-putar di perairan Somalia dan tidak menuju daratanSelain itu, bahan makanan yang dibawa kapal MV Sinar Kudus juga dikonsumsi para perompak

Istri Irnius Nggotu, Tiyur Maida Sihombing, 33, menceritakan hal yang hampir samaTiyur menuturkan bahwa dirinya kali terakhir berkomunikasi dengan suaminya melalui telepon seluler pada 31 Maret laluDia mengkhawatirkan kondisi suaminyaSebab, Irnius mudah sakit.

Tiyur pun berharap pemerintah secepatnya menyelesaikan masalah itu secara baik-baikTidak ada operasi militer"Kami berharap tidak ada operasi militerSebab, risiko keamanan suami beserta anak buah kapal lain sangat besar," ucap Tiyur sambil berlinang air mata(dilengkapi dari Depok dan Bekasi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Balik Keberhasilan PPKST RSUD dr Soetomo-FK Unair Memisahkan Rochman-Rochim


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler