jpnn.com - TARAKAN –Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) serta Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) kembali melakukan penelitian untuk menentukan pemetaan potensi gerakan radikal terorisme di wilayah Kaltara.
Penelitian tersebut dilakukan untuk mencegah paham radikalisme masuk dan menyebar di wilayah Kalimantan Utara.
BACA JUGA: Cihui.... Cantiknya Polwan Juara Kontes Kecantikan Ini
Kasubdit Kewaspadaan BNPT Andi Intang Dulung mengatakan, sejak April 2016 hingga sekarang, FKPT telah melakukan penelitian potensi radikalisme di Kaltara.
“Sebelumnya memang ada oknum yang dianggap membawa paham radikal dan sempat menjadikan Tarakan sebagai tempat transit,” ungkap Andi seperti dilansir Radar Tarakan, Kamis (3/11).
BACA JUGA: Homestay Tanjung Lesung Berlantai Tanah, Beratap Daun Kelapa
BNPT tidak memerinci daerah-daerah yang diduga ada gerakan radikal dan dianggap rawan.
Namun, Andi mengatakan, oknum yang mengikuti faham tertentu tersebut diduga telah ada.
BACA JUGA: UMP Kaltara Paling Tinggi di Kalimantan
Andi juga membenarkan kepulangan puluhan WNI ke Indonesia yang terlibat dalam gerakan ISIS beberapa pekan lalu.
Ketua FKPT Kaltara, Usman Fakih menyampaikan, pihaknya akan menentukan daerah-daerah yang dianggap rawan di Kaltara.
Salah satunya adalah pintu-pintu masuk di Tarakan. Sebab akses di Tarakan bisa terhubung langsung ke wilayah Sulawesi yang dulu diindikasikan banyak teroris, terutama di wilayah Poso.
“Untuk anggota ISIS yang berdomisili di Kaltara, sudah ada beberapa yang tewas di Arab. Sementara mereka yang sudah pulang kembali ke Kaltara ada tiga orang. Itu juga akan kami cek kembali. Selebihnya masih akan dilakukan pengembangan,” ungkap Usman. (sep/ddq/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Eks Suami Ussy Sulistiawaty: Silakan Angkat Kaki
Redaktur : Tim Redaksi