Harapan IPW Kepada Calon Kabareskrim Pengganti Jenderal Idham Azis

Rabu, 06 November 2019 – 15:50 WIB
Neta S Pane. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Jabatan Kabareskrim Polri kosong setelah Jenderal Idham Aziz dilantik menjadi Kapolri. Indonesia Police Watch (IPW) mendata ada empat nama yang menjadi calon kuat badan berlambang busur panah itu.

“Keempatnya merupakan jenderal bintang dua atau inspektur jenderal (irjen),” kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane, Rabu (6/11).

BACA JUGA: Temui Ketua KPK, Jenderal Idham Azis Kembali Janji Ungkap Kasus Novel Baswedan

Neta menyebut mereka adalah Kadiv Propam Irjen Listyo Sigit Prabowo, Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono, Deputi Operasi Polri Irjen Martua Sormin, dan Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto.

“Keempatnya merupakan figur-figur jenderal yang memiliki prestasi masing-masing di tempat tugasnya,” ujar Neta.

BACA JUGA: Ini Ujian Pertama Kapolri Idham Azis

Dia menambahkan meskipun pemilihan Kabareskrim adalah hak prerogatif Kapolri, IPW berharap orang nomor satu di Korps Bhayangkara melihat beberapa aspek. Setidaknya, kata dia, ada empat aspek yang perlu diperhatikan dalam memilih Kabareskrim yang baru. Pertama, aspek senioritas. Kedua, mencermati dinamika internal. Ketiga, figur calon mempunyai pengalaman yang mumpuni di bidang reserse.

Keempat, faktor kedekatan dengan ulama. “Kenapa faktor kedekatan dengan ulama menjadi penting. Sebab, ulama masih dipandang sebagai panutan oleh masyarakat di negeri ini. Situasi ini tentunya bisa bersinergi dalam menjaga stabilitas Kamtibmas,” jelasnya.

BACA JUGA: Kapolri Pastikan Pergeseran Posisi Kabareskrim Tak Dipolitisasi

Selain itu, lanjut dia, adanya isu radikalisme dan dampak ketegangan di era Pilpres 2019 bisa diminimalisasi. Setidaknya, ujar Neta, adanya isu kriminalisasi terhadap ulama di sepanjang Pilpres 2019 bisa dinetralisir dan dituntaskan dengan pendekatan-pendekatan kemitraan.

IPW berharap figur senior yang menjadi Kabareskrim bisa menyelesaikan dan menuntaskan perkara yang ditinggalkan Idham Azis. Dengan demikian Kabareskrim tersebut bisa membantu tugas-tugas Kapolri yang baru dalam menjaga stabilitas keamanan maupun dalam melakukan penegakan hukum.

“Yang terpenting tugas Kabareskrim yang baru harus bisa menuntaskan kasus Novel Baswedan, sehingga Polri maupun Kapolri yang baru tidak terus-menerus tersandera kasus penyiraman air keras tersebut,” pungkas Neta.(boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler