jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo memberikan dukungan penuh terhadap program kuliah kerja nyata (KKN) bertema Covid-19 yang melibatkan 5.600 mahasiswa dari 200 perguruan tinggi.
Doni mengharapkan mahasiswa peserta KKN bisa memberikan edukasi untuk meyakinkan masyarakat bahwa Covid-19 benar-benar ada dan bukan sebuah konspirasi.
BACA JUGA: Mari Bersyukur, Ada Kabar Sangat Menggembirakan dari Pak Doni
“Saya berharap tentunya KKN tematik ini betul-betul bisa agresif untuk menyadarkan masyarakat kita bahwa Covid-19 adalah nyata. Covid-19 adalah sebuah peristiwa yang terjadi dan bukan rekayasa serta bukan konspirasi," kata Doni dalam diskusi bertema Anak Muda Bawa Perubahan yang digelar di Jakarta, Rabu (28/10).
Untuk diketahui, BNPB telah bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam menjalankan program nasional KKN tematik Covid-19 yang melibatkan lebih dari 5.600 mahasiswa dari lebih dari 200 perguruan tinggi. Tujuannya ialah untuk mengedukasi masyarakat menjalankan protokol kesehatan Covid-19.
BACA JUGA: Haedar Nashir Sebut Covid-19 Bukan Konspirasi, Ini Alasannya
Doni menambahkan, penelitian menunjukkan bahwa ada 17 persen atau 44,9 juta orang dari 270 juta penduduk Indonesia merasa tak mungkin atau sangat tidak mungkin terpapar Covid-19.
Oleh karena itu Doni mendorong mahasiswa yang terlibat KKN tematik Covid-19 menyosialisasikan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
BACA JUGA: Doni Monardo: Awalnya Kewalahan, Sekarang Alhamdulillah Berkat Komando Bapak Presiden
Doni juga mengajak mahasiswa membangun kesadaran masyarakat terutama yang memiliki penyakit penyerta atau komorbiditas mematuhi protokol kesehatan. Sebab, masyarakat dengan komorbiditas dan lansia akan sangat berisiko fatal ketika terjangkiti Covid-19.
"Angka kematian bagi masyarakat yang rentan lansia dan punya penderita komorbiditas mencapai 80 sampai 85 persen. Oleh karena itu para mahasiswa sekalian harus mengingatkan mereka lebih hati-hati,” kata mantan Danjen Kopassus yang dipercaya memimpin Satgas Penanganan Covid-19 itu.
Dalam kesempatan sama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim memberikan apresiasi setinggi-tingginya bagi mahasiswa, dosen dan perguruan tinggi yang turut mendukung penanganan pandemi Covid-19.
Menurut dia, sejak April sudah ada 15 ribu mahasiswa terjun sebagai relawan melalui program relawan Covid-19 nasional.
"Inisiatif bergotong royong juga ditunjukan ribuan mahasiswa ada yang mengikuti program kampus mengajar perintis di mana mereka membantu pembelajaran murid-murid SD dan program-program kuliah kerja nyata tematik yang sudah berjalan sejak bulan Juni 2020," ujar Nadiem.(cuy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan