Hardjuno Wiwoho: UMKM Benteng Terakhir Pertahanan Ekonomi Negara

Sabtu, 30 September 2023 – 08:38 WIB
Founder (Pendiri) sekaligus Ketua Yayasan Syariah Hardjuno Wiwoho (SHW) Center Hardjuno Wiwoho pada acara peluncuran SHW Center di Jakarta, Jumat (29/9). Foto: Dok. SHW Center

jpnn.com, JAKARTA - Kontribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bagi perekonomian Indonesia sangat signifikan.

Saat ekonomi Indonesia dan dunia dilanda Covid-19, sektor usaha rakyat ini sangat tangguh bahkan menjadi benteng pertahanan terakhir sektor ekonomi di saat keadaan krisis.

BACA JUGA: Kembangkan Potensi UMKM di Daerah, Bea Cukai Bersinergi dengan Pemda

“Tidak dapat dipungkiri bahwa UMKM juga terkena imbas dari Covid-19, namun tetap eksis hingga saat ini. Ini mengonfirmasikan UMKM kita sangat kuat,” ujar Founder (Pendiri) sekaligus Ketua Yayasan Syariah Hardjuno Wiwoho (SHW) Center Hardjuno Wiwoho saat Launching SHW Center di Jakarta, Jumat (29/9).

Acara Launching SHW Center ini diawali dengan Syukuran dan Santunan Anak Yatim di Kantor Pusat SHW Center, Jakarta.

BACA JUGA: FIFGroup Dukung UMKM Melalui Program Inkubasi

Untuk itu, SHW Center berikhtiar menjadikan sektor UMKM ini tulang punggung ekonomi nasional.

“UMKM harus menjadi lokomotif penggerak ekonomi di Indonesia melalui aksi nyata yang benefitnya dirasakan langsung masyarakat kecil,” tegas Hardjuno Wiwoho.

BACA JUGA: 6 Bukti Rekam Jejak Ganjar Pranowo Perjuangkan UMKM

Saat ini, kata Hardjuno, SHW Center telah membuka dua unit usaha UMKM yakni air minum dan peternakan ayam.

“Kedua sektor usaha ini sudah running,” ujar Hardjuno.

Menurut Hardjuno, UMKM memiliki peranan sangat penting dalam perekonomian negara, karena sektor UMKM adalah penyumbang terbesar bagi Produk Domestik Bruto (PDB).

Data menyebutkan kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 60,5 persen dan terhadap penyerapan tenaga kerja adalah 96,9 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional.

Tak hanya itu, sektor UMKM juga paling banyak menyerap tenaga kerja serta relatif tahan terhadap krisis keuangan.

Lebih lanjut, Hardjuno menjelaskan pada masa krisis ekonomi hebat tahun 1998, banyak perusahaan-perusahaan besar tumbang. Namun, sektor UMKM banyak yang tetap bertahan.

Bahkan aktivitas roda ekonomi dari UMKM di Indonesia justru menjadi penyelamat negara yang sedang terpuruk.

“Jadi, kita bertopang sangat besar kepada UMKM. Selama pandemi, kita melihat banyak UMKM terpuruk, tetapi saat ini, kita melihat begitu banyak UMKM yang tadinya terpuruk sudah kembali beroperasi normal,” ujar Hardjuno.

Hardjuno menegaskan peran UMKM di masa pandemi ini sangat penting karena UMKM berperan sebagai sarana mengentaskan masyarakat kecil dari jurang kemiskinan.

“Selain itu, kontribusi UMKM terhadap perekonomian di Indonesia berupa penyedia lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja, penyedia jaringan pengaman terutama bagi masyarakat berpendapatan rendah untuk menjalankan kegiatan ekonomi produktif serta membuka peluang investasi,” ujar Hardjuno.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler