jpnn.com, BARITO TIMUR - Para petani karet di Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah tengah dirundung kekhawatiran. Pasalnya, harga karet terus merosok.
Anjloknya getah hasil perkebunan tersebut saat ini telah menyentuh titik terendah berkisar antara Rp 5 ribu hingga Rp 6 ribu perkilogramnya.
BACA JUGA: Malaysia Protes Lahannya Ditanami Karet oleh WNI
Alhasil, warga yang mayoritas berpenghasilan sebagai petani karet hanya bisa pasrah.
Warga Desa Balawa, Kecamatan Paju Epat, Tubir (38) mengatakan, merosotnya harga karet itu terjadi lebih dari dua pekan terakhir.
BACA JUGA: Stabilkan Harga Karet, Bangun Pabrik Senilai Rp 4,5 M
Dia menyebutkan, dari harga semula yang sempat membaik Rp12 ribu turun menjadi Rp 9 ribu dan sekarang hanya Rp 6 ribu, perkilogram.
“Kalau masalahnya tidak jelas, mau gimana lagi kalau memang segitu (Harga.Red) tetap dijual,” katanya, kepada Kalteng Pos, kemarin.
BACA JUGA: Harga Karet Terancam Anjlok ke Titik Terendah
Anjloknya harga karet tersebut juga dirasakan para petani di wilayah Haringen, Kecamatan Dusun Timur. Namun harga itu tetap membuat para warga yang rutin menyadap karet bertahan mengeluti usahanya lantaran dianggap sebagai mata pencaharian utama.
“Di sini cuman lima ribu perkilogramnya, turunnya harga karena stok di gudang masih banyak katanya,” ucap Heriyani (34).
Petani wanita tersebut menyebutkan, pihaknya tentu tidak mengharapkan turunnya harga karet berlangsung lama. Sebab, menurut Heri – sapaan akrab --, semua barang kebutuhan dipastikan kembali tidak akan terpenuhi. (log/ala)
Redaktur & Reporter : Budi